kabarfaktual.com — Proses konklaf untuk memilih Paus baru tengah berlangsung secara tertutup di Kapel Sistina, Vatikan. Sebanyak 133 kardinal dari berbagai negara berkumpul dalam forum sakral ini guna memberikan suara secara rahasia demi menentukan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma yang baru.

Selama proses ini, mata dunia tertuju pada cerobong asap Kapel Sistina, yang menjadi satu-satunya jendela komunikasi kepada publik. Tradisi ini mempertontonkan dua warna asap yang menjadi penanda penting: asap hitam dan asap putih. Kedua warna ini bukan hanya simbolis, melainkan penanda resmi hasil pemungutan suara.

Arti Simbolik Asap dalam Konklaf

Mengutip dari laman History, asap hitam menandakan bahwa para kardinal belum mencapai konsensus dalam memilih Paus baru. Sebaliknya, jika asap putih muncul, itu berarti pemungutan suara telah berhasil dan Gereja Katolik telah memiliki pemimpin spiritual baru.

Asap ini dihasilkan dari pembakaran surat suara dengan campuran bahan kimia khusus. Menurut riset McGill University (2017), asap hitam berasal dari campuran kalium perklorat, belerang, dan antrasena senyawa yang biasanya ditemukan dalam tar batu bara. Sementara itu, asap putih dihasilkan dari kombinasi kalium klorat, laktosa, dan resin pohon pinus, yang dikenal sebagai Greek pitch.

Tradisi Panjang Penanda Asap

Penggunaan asap sebagai penanda hasil konklaf telah menjadi tradisi berabad-abad lamanya. Sejarawan Frederic J. Baumgartner mencatat dalam bukunya Behind Locked Doors: A History of the Papal Elections bahwa praktik pembakaran surat suara sudah berlangsung setidaknya sejak tahun 1417.

Namun, asap putih sebagai penanda khusus munculnya Paus baru baru diperkenalkan dalam pemilihan Paus Benediktus XV pada 1914. Inovasi ini dipicu oleh mandat dari Paus Pius X yang memerintahkan pembakaran seluruh dokumen pemilihan demi menghasilkan asap putih yang cukup tebal dan mudah terlihat dari kejauhan.

Kini, dunia menanti dengan penuh harap kapan asap putih akan mengepul dari Kapel Sistina, menandai dimulainya babak baru bagi Gereja Katolik.