kabarfaktual.com – Suasana sejuk di lereng pegunungan Yama Resort menjadi saksi terselenggaranya Pelatihan Penjamah Makanan yang digagas oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Tak sekadar pelatihan, acara ini menjadi ajang inspiratif bagi ratusan pejuang gizi dari berbagai pelosok Sulawesi Utara yang memiliki satu semangat: menghadirkan makanan sehat, aman, dan bergizi bagi masyarakat Indonesia.

Pelatihan yang dihadiri 150 peserta ini menggandeng dua sosok inspiratif: Dr. Amelia Sari, pakar gizi dari Universitas Hasanuddin, dan Chef Juna Rorimpandey, sosok yang dikenal tegas dan berdedikasi di dunia kuliner. Keduanya berbagi ilmu seputar cara penyajian makanan yang bukan hanya menggugah selera, tapi juga padat gizi dan aman dikonsumsi, terutama untuk anak-anak.

Namun, sorotan utama acara ini datang dari sambutan hangat Kepala Badan Gizi Nasional, Ibu Enny Indarti, S.STP., M.Si., yang menegaskan kembali pentingnya sinergi semua pihak dalam menjaga keberlanjutan program nasional Makan Bergizi Gratis.

“Saya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh relawan dan petugas SPPG. Bapak Ibu adalah tulang punggung kami dalam mewujudkan program makan bergizi gratis ini. Pemerintah berkomitmen menjaga keberlanjutan program hingga akhir masa jabatan Presiden,” ujar Enny penuh semangat.

Dalam sambutannya, Enny juga menekankan pentingnya memahami proses bisnis program Makan Bergizi Gratis agar dapat diterapkan secara efektif di lapangan.

“Pelatihan ini bukan sekadar formalitas, tetapi bekal penting untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang layak dan aman,” tegasnya.

Enny turut mengingatkan maraknya kasus keracunan makanan akibat kelalaian dalam pengelolaan pangan. Ia mengajak seluruh peserta agar lebih cermat memilih bahan makanan yang segar, bersertifikat, serta diolah dengan standar keamanan yang ketat.

“Mari kita pastikan makanan yang disajikan tidak hanya lezat, tapi juga menyehatkan. Jaga integritas, jaga kualitas. Kita sedang membangun masa depan bangsa melalui dapur-dapur gizi,” pesan Enny.

Selain materi pelatihan, Badan Gizi Nasional juga mengumumkan program sertifikasi halal untuk seluruh petugas penjamah makanan serta rencana Training of Trainers (TOT) guna melahirkan pelatih-pelatih baru yang siap memperluas dampak positif di berbagai daerah.

Pelatihan ini bukan hanya sekadar kegiatan teknis, tetapi juga simbol dari komitmen nasional untuk memperkuat pelayanan gizi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, ahli gizi, dan relawan, BGN berharap kualitas gizi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari waktu ke waktu.

“Bekerjalah dengan hati dan dedikasi. Kami akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para petugas di lapangan,” tutup Enny dengan optimisme.

Gelak tawa, semangat, dan rasa kebersamaan terlihat jelas sepanjang acara. Para peserta pulang dengan membawa ilmu, sertifikat, dan motivasi baru untuk terus menghadirkan makanan bergizi, aman, dan penuh cinta di setiap meja makan anak bangsa.