GOWA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern mulai dari hulu hingga hilir. Untuk mewujudkan target tersebut dibutuhkan SDM yang andal. Salah satu upaya untuk mewujudkan pertanian maju tersebut Kementan mengupayakan Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian atau yang lebih dikenal dengan PWMP.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa pertanian adalah sektor yang sangat penting, terutama dalam menopang kemajuan ekonomi nasional. Untuk itu, pertanian harus didorong menjadi subsektor ekonomi modern yang didukung oleh kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing.
“Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM. Bagaimana mau cepat kalau masih pakai kendaraan kemarin. Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin,” ujar Mentan Syahrul.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
“Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi penggebuk tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern,” tutur Dedi Nursyamsi.
Untuk meningkatkan kapasitas pembimbing, Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Sulawesi Selatan mengadakan kegiatan “Bimbingan Teknis Implementasi Bagi Pembimbing PWMP Program YESS” yang diadakan di Hotel Aryaduta Makassar, selama 3 hari, tanggal 2-4 Februari 2023. Bimtek diikuti sebanyak 45 orang yang terdiri dari Pembimbing, Mentor dan Province TVET.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir secara online Kepala Pusat Pendidikan Pertanian kementerian pertanian Republik Indonesia Idha Widi Arsanti yang juga merupakan Direktur Program YESS.
“Program YESS hadir untuk menciptakan kesempatan kepada pemuda pedesaan untuk bekerja di sektor pertanian sebagai pencari kerja atau pencipta lapangan kerja yang dapat menghasilkan pendapatan dan meningkatkan penghidupan petani”, ucap Santi saat membuka kegiatan.
Hadir pula Project Manager (PM) Program YESS PPIU Sulawesi Selatan, Kisman Arsyad. Pada agenda bimtek tersebut Ia mengajak peserta untuk menyamakan persepsi dan kerjasama demi suksesnya Program YESS tahun 2023.
“Program YESS saat ini sudah memasuki tahun ke-3. Dimana tentunya kegiatan yang ada sudah semakin padat. Dan membutuhkan kerja sama yang baik antar seluruh Tim yang ada. Oleh karena itu, kami mengajak rekan- rekan sekalian untuk saling menyamakan persepsi guna suksesnya kegiatan Program YESS di tahun 2023”.
Hadir sebagai pemateri pada kegiatan tersebut Project Manager NPMU Inneke Kusumawaty. Pada kesempatan tersebut ia membawakan materinya mengenai peran strategis penumbuhan wirausahawan muda serta fasilitator pemuda dalam pendampingan berwirausaha di sektor pertanian.
Selain Inneke, Hadir narasumber lainnya yaitu Kodrad Winarno, Mardiana dan Syaiful Sjaiful Saleh yang masing-masing membawakan materi pendampingan administrasi implementasi PWMP, peran pembimbing PWMP dalam menciptakan wirausaha muda mandiri, dan mekanisme pengusulan dan pelaporan pertanggungjawaban PWMP.
Saat menjelaskan materi, Mardiana mengatakan ada beberapa hal yang perlu dimiliki seorang pembimbing.
“Yang perlu dimiliki pembimbing ialah keterampilan memfasilitasi, memotivasi, mendidik, dan keterampilan mengenal kebutuhan konsumen” jelas Mardiana.
Hasil dari kegiatan ini diharapkan adanya kesamaan persepsi antara pembimbing terkait dengan konsep, tujuan, dan sasaran PWMP yang disempurnakan. Selain itu Pembimbing memahami konsep dan teknis serta alur pengusulan proposal maupun pelaporan kegiatan PWMP.