Jadi Icon, Kementan Bidik Potensi Ekspor Belimbing Depok

Belimbing Depok
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menunjukan Belimbing Depok di sela acara Ngobrol Asyik (Ngobras) On The Spot (OTS) Volume 18. Selasa (9/5/2023),

DEPOK – Sektor pertanian merupakan sektor strategis yang memberi kepastian keuntungan yang berlimpah. Pertanian juga terbukti menjadi sektor terkuat selama Indonesia dan juga dunia dilanda berbagai krisis.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong para petani untuk mengembangkan tanaman hortikultura di seluruh Indonesia.

“Saya makin yakin kalau pertanian itu baik, maka masalah apapun yang dihadapi bangsa ini bisa teratasi. Disini bisa kita buktikan bahwa panen kita cukup untuk rakyat”, ujar Mentan Syahrul.

Yang pasti, semua pihak harus bergerak melakukan kolaborasi, adaptasi dan antisipasi terhadap berbagai tantangan yang ada. Termasuk dalam menghadapi cuaca ektrem el nino yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus mendatang, ujar Mentan Syahrul lagi.

Pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) On The Spot (OTS) Volume 18 yang diadakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sawangan Depok, Selasa (9/5/2023), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan Belimbing Depok merupakan salah satu komoditas hortikultura andalan dan memiliki prioritas untuk ekspor karena negara lain tidak memiliki belimbing seperti Belimbing Depok.

Jika ingin lebih manis, pupuk K harus diberikan lebih banyak dari biasanya, minimal dua kali lipat. Penyuluh harus bisa membimbing petani untuk dapat mengolah hasil panen belimbing ini, salah satunya dengan dibuat jus.

Jangan lupa untuk memberikan merek dan memperhatikan pemasarannya, ujar Kabadan Dedi. Kabadan menambahkan, Belimbing Depok harus dibrandingkan karena memiliki daya tarik yang luar biasa sejak pandangan pertama. Belimbing Depok memiliki rasa yang khas dan juga memiliki fungsi kesehatan yang luar biasa. Kelebihan itu yang menjadi alasan untuk dilakukan branding.

Baca Juga:   Cetak Wirausaha Muda Pertanian, Inilah Gebrakan Polbangtan Kementan

Sementara, Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri yang hadir sebagai narasumber Ngobras OTS mengatakan selain belimbing, Kota Depok juga memiliki beberapa program, salah satunya yaitu pemanfaatan lahan pekarangan pada saat Covid 19. Diantaranya Dinas Pertanian Kota Depok telah mendistribusikan bibit-bibit cabai untuk masyarakat agar dapat menanam cabai di lahan pekarangan.

Dengan jumlah penduduk yang padat, akan sulit untuk mengembangkan pertanian di Kota Depok. Pemda Kota Depok akan merancang kebijakan ruang terbuka hijau yang nantinya bisa dibuat menjadi kebun belimbing untuk mempertahankan buah belimbing depok”, jelasnya.

Supian menjelaskan bahwa Pemda Kota Depok memiliki target seluas 295 ha lahan terbuka hijau hingga tahun 2040. Pada tahun 2024 diharapkan bertambah sebanyak 3 ha dan selanjutnya meminta dukungan petani untuk dapat mengelola lahan terbuka hijau tersebut.

Koordinator BPP Sawangan, Hikmah Yudawati menjelaskan bahwa di Kecamatan Sawangan ada dua P4S, yaitu P4S Ayam Tentrem dan Tunas Mandiri. Tujuan dibentuknya P4S ini untuk melatih masyarakat dan petani, salah satunya melatih budidaya Belimbing Depok ini. Belimbing menjadi salah satu icon kota depok, termasuk tanahnya juga. Belum tentu jika ditanam di tempat lain, belimbing akan menghasilkan seperti Belimbing epok ini.

Kendala yang dihadapi petani dalam budidaya belimbing ini yaitu diserang yaitu lalat buah. Jika telat dibungkus, buah akan langsung diserang oleh lalat buah. Selain itu juga jika tidak dibungkus, buah belimbing bisa rontok jika sudah matang, jelas Hikmah.

Selanjutnya Nurjali yang merupakan Ketua KTNA Sawangan, Petani Belimbing Depok mengatakan awalnya belimbing di Depok ini bervariasi. Setelah Dinas memberikan pengarahan terkait penyeragaman varietas, inas memberikan SOP dan benih belimbing dengan varietas dewa sehingga semua petani bersama-sama menanam buah belimbing dengan varietas dewa.

Baca Juga:   Tingkatkan Koordinasi Jelang PENAS XVI, Kementan dan KTNA Gelar Audiensi dengan Wakil Gubernur Sumatera Barat

“Perbedaan Belimbing Depok dengan belimbing yang lain dapat dilihat dari ukuran buahnya yang besar dan warnanya yang lebih menyala, ujar Nurjali.

Nurjali menambahkan bahwa kesulitan petani yaitu pada saat pembungkusan, jika anginnya besar bisa rontok, dikarenakan faktor cuaca. Mendapat kepuasan tersendiri saat mendapatkan hasil yang luarbiasa.

“Belimbing Depok menjadi ikon Kota Depok, hal ini diharapkan dapat tetap terjaga. Petani di Kota Depok juga meminta dukungan pemerintah dalam pemasaran buah belimbing Depok ini”, tutup Nurjali.

Sebagai informasi selain Program Ngobras OTS, Kementerian Pertanian memastikan sektor pertanian tanah air akan terus maju, mandiri dan modern. Untuk itu, Kementan melalui BPPSDMP memaksimalkan semua potensi, termasuk juga program-program PHLN seperti Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).

SIMURP bertujuan meningkatkan produksi dan produktivitas, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyuluh dan petani dalam penerapan teknologi CSA, mengurangi resiko gagal panen serta mengurangi emisi Gas Rumah Kaca dan meningkatkan pendapatan petani di Daerah Irigasi (DI) dan Daerah Irigasi Rawa (DIR) lokasi SIMURP. (HV/NF)