kabarfaktual.com, Tangerang – Kasus penembakan terhadap seorang bos rental mobil di Tangerang memasuki babak baru dalam proses hukum. Sidang pembacaan tuntutan terhadap terdakwa resmi digelar di Pengadilan Militer II – 08 Jakarta pada Senin, 10 Maret 2024. Insiden tragis yang menewaskan 1 orang korban dan 1 korban lainnya luka parah, yang merupakan anggota Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI), memicu keprihatinan mendalam dari berbagai kalangan, khususnya komunitas pelaku usaha di sektor transportasi dan jasa penyewaan kendaraan.

Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI)

Sebagai bentuk kepedulian dan komitmen dalam mengawal keadilan bagi anggotanya, jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ARMI hadir langsung dalam persidangan tersebut. Ketua Umum ARMI, Anthon S. Zunaidy, turut hadir didampingi oleh salah satu Pengurus DPP ARMI, Muchamad Qodri Ramadhan, yang secara khusus melakukan perjalanan dari Lampung untuk bergabung dalam momentum penting ini. Keduanya hadir tidak hanya sebagai perwakilan organisasi, tetapi juga sebagai simbol solidaritas terhadap keluarga korban dan seluruh komunitas rental mobil yang turut merasakan dampak psikologis dari peristiwa ini.

“Kami ingin memastikan bahwa proses hukum berjalan sebagaimana mestinya dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya. Kehadiran kami di persidangan adalah bentuk empati dan tanggung jawab moral organisasi terhadap anggotanya,” tegas Anthon S. Zunaidy dalam pernyataannya kepada media.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ARMI tidak akan tinggal diam ketika salah satu anggotanya menjadi korban kekerasan. Ia berharap proses persidangan dapat menghasilkan keputusan yang memberi rasa keadilan. Pengurus DPP ARMI, Muchamad Qodri Ramadhan, juga menekankan pentingnya dukungan kolektif dari komunitas rental mobil dalam menghadapi tantangan-tantangan yang mengancam keamanan pelaku usaha. “Kita harus bersatu dalam memastikan perlindungan hukum bagi para pelaku usaha. Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keamanan dan keselamatan para pengusaha rental mobil harus menjadi perhatian bersama, tidak hanya oleh aparat penegak hukum tetapi juga oleh pemangku kepentingan lainnya,” ujar Rama.

Selain Ketua Umum, Kuasa Hukum sekaligus Kadiv Hukum DPP ARMI beserta Jajaran pengurus DPP ARMI lainnya juga tampak turut serta dalam persidangan. Mereka datang dari berbagai wilayah untuk memberikan dukungan moril, sekaligus menunjukkan bahwa ARMI memiliki komitmen kolektif dalam memperjuangkan hak dan perlindungan hukum bagi para anggotanya.

Menurut pantauan di lapangan, suasana ruang sidang dipenuhi dengan perhatian dan keseriusan dari berbagai pihak yang hadir. Kehadiran para pengurus ARMI, keluarga korban, serta sesama pelaku usaha rental mobil mencerminkan harapan besar terhadap tegaknya keadilan melalui proses hukum yang berjalan.

Anthon S. Zunaidy juga mengungkapkan bahwa ARMI akan terus hadir dalam setiap tahapan persidangan hingga proses hukum benar-benar selesai. “Kami akan terus mengawal kasus ini dari awal hingga akhir. Ini bukan hanya soal satu orang korban, tetapi tentang keadilan dan keamanan seluruh anggota ARMI serta pelaku usaha di industri ini,” imbuhnya.

Sidang Pembacaan Tuntutan Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang

Kasus ini juga menjadi bahan evaluasi internal bagi ARMI dalam meningkatkan sistem perlindungan terhadap anggotanya. Organisasi ini mendorong adanya regulasi yang lebih ketat dan mekanisme perlindungan hukum yang lebih efektif untuk meminimalisir potensi ancaman terhadap pelaku usaha rental mobil di masa mendatang.

ARMI juga berharap peristiwa ini dapat menjadi pemicu bagi pemerintah dan aparat terkait untuk memberikan perhatian lebih terhadap keselamatan dan keamanan sektor jasa transportasi. Industri rental mobil yang selama ini menjadi bagian penting dari mobilitas masyarakat memerlukan jaminan perlindungan agar dapat terus berkembang dengan aman dan berkelanjutan.

Dengan agenda pembacaan tuntutan yang telah dilaksanakan, proses hukum akan dilanjutkan ke tahap pembelaan dari pihak terdakwa sebelum memasuki putusan akhir. ARMI memastikan bahwa dukungan dan pendampingan terhadap keluarga korban akan terus diberikan, sekaligus memperkuat semangat solidaritas di kalangan pelaku usaha rental mobil di seluruh Indonesia.

Dengan komitmen penuh, ARMI menegaskan bahwa organisasi tidak akan mundur selangkah pun dalam memperjuangkan keadilan. Tragedi ini menjadi cambuk bagi seluruh pihak agar tidak abai terhadap keamanan pelaku usaha, serta menjadi pengingat bahwa kolaborasi semua elemen sangat dibutuhkan untuk membangun industri yang kuat, aman, dan berkeadilan.