kabarfaktual.com – Menjaga makanan tetap bergizi, aman, dan higienis bukan sekadar soal dapur, tetapi soal tanggung jawab. Hal itulah yang menjadi pesan utama dalam Pelatihan Penjamah Makanan yang digelar oleh Badan Gizi Nasional (BGN) bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) se-Kota Bitung tahun 2025.

Kegiatan berlangsung di Hotel Nalendra, Minggu (28/9/2025), dan menghadirkan suasana penuh semangat dari 245 peserta yang berasal dari lima SPPG: Ranowulu, Madidir, Paceda, Kakenturan, dan Maesa.

Koordinator Wilayah Kota Bitung sekaligus Kepala SPPG Madidir Paceda, Dewi Sartika Mellaninyanto, menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kompetensi para pekerja dan relawan gizi di lapangan.

“Harapannya, para pekerja dapat memahami setiap materi yang diberikan, menjaga higienitas, serta memastikan distribusi makanan ke 3B berjalan aman tanpa kejadian luar biasa (KLB),” ujar Dewi.

Dalam sesi materi, Saul, salah satu narasumber, menyoroti pentingnya pengawasan di seluruh rantai proses pengolahan makanan.

“Kadang satu titik yang tidak terkontrol bisa berakibat fatal. Makanan harus diolah sesuai standar, memperhatikan gizi dan kebersihan, serta tidak dibiarkan terlalu lama sebelum dikonsumsi,” jelasnya.

Ia juga menegaskan agar para pengelola dapur gizi tidak menggunakan makanan ultra proses seperti sosis dan nugget dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG), kecuali jika dibuat langsung dan segera disajikan.

Pelatihan juga diisi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung, dr. Piter Lumingkewas, yang menekankan pentingnya higienitas sejak bahan mentah hingga makanan siap saji.

“Ke depan, setiap owner dan relawan SPPG diharapkan memiliki sertifikasi sesuai bidangnya. Ini bagian dari komitmen untuk menjamin keamanan pangan,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata keseriusan BGN dan Pemerintah Kota Bitung dalam mendukung keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Melalui peningkatan kapasitas penjamah makanan, diharapkan setiap hidangan yang sampai ke tangan penerima manfaat tidak hanya lezat dan bergizi, tetapi juga aman untuk dikonsumsi.

Pelatihan ditutup dengan semangat baru dari para peserta memastikan bahwa setiap piring makanan yang disajikan bukan sekadar hidangan, melainkan bentuk nyata kepedulian terhadap generasi sehat Indonesia.