Kepala BNPB Suharyanto mengatakan banyaknya korban meninggal dunia akibat gempa M 5,6 Cianjur lantaran kondisi rumah-rumah di Cianjur yang tidak tahan gempa. Selain itu, gempa Cianjur juga terjadi di siang hari.

“Kita bayangkan saja ini siang hari kejadian, dan warga tinggal di rumah-rumah tidak tahan gempa, begitu ada gempa ya langsung ambruk,” ucapnya.

Suharyanto berharap ini menjadi pelajaran untuk ke depannya. Dia meminta agar ke depannya rumah-rumah di wilayah rawan gempa disiapkan yang tahan gempa.

“Ini jadi PR kita bersama bagaimana menyiapkan rumah rumah tahan gempa yang sekarang sudah berdiri,” ujar dia.

Selain menelan 46 korban jiwa, gempa Cianjur hari ini juga mengakibatkan ratusan orang mengalami luka-luka. Data korban luka akibat gempa Cianjur ini disampaikan oleh Kepala BNPB Suharyanto saat konferensi pers via Zoom bersama BMKG, Senin (21/11/2022).

“Sekarang sudah ada 46 orang yang meninggal dunia dan sudah ada di RSUD Kabupaten Cianjur, dan kurang lebih 700-an orang luka-luka,” kata Suharyanto.