Dorong Pertanian Modern, Kementan Tingkatkan Peran dan Fungsi BPP di Kota Samarinda

Samarinda
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) Bustanul Arifin Caya, pada saat melakukan kunjungan kerja pengawalan dan pendampingan kegiatan penyuluhan pertanian ke BPP Suluh Tani Abadi Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Rabu (13/09/2023). (Sumber: Humas Kementan)

SAMARINDA – Pertanian maju, mandiri, dan modern merupakan landasan penting yang mesti dipegang seluruh stakeholder pertanian. Salah satunya adalah keberadaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) merupakan institusi pertanian terdepan di kecamatan.

Dalam pelaksanaannya, peran dan fungsi setiap BPP dibagi ke dalam wilayah-wilayah kerja penyuluh pertanian untuk menjaga ketersediaan pangan. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama untuk manusia, harus dijamin ketersediannya agar tercukupi baik jumlah, mutu dan kualitasnya.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa Fungsi BPP ada 5 lima poin. Diantaranya BPP sebagai Pusat data dan informasi pertanian, Pusat gerakan pembangunan pertanian, Pusat pembelajaran, Pusat konsultasi agribisnis dan Pusat jejaring Kemitraan.

Mentan Syahrul mengatakan BPP sebagai pusat konsultasi agribisnis dengan menyediakan pelayanan jasa konsultasi agribisnis dan manajemen usaha tani.

“Semua untuk melayani kebutuhan pengetahuan dan wawasan dalam pengembangan usaha agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian”, ujar Mentan Syahrul.

Hal yang sama disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi bahwa BPP dimanfaatkan sebagai Pusat data dan informasi bagi masyarakat untuk mengakses informasi tentang potensi wilayah, teknologi pertanian juga informasi pasar.

Kabadan menambahkan bawa BPP sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian, melaksanakan kegiatan Gedor Horti, Propaktani, Gratieks dan lain-lain. Sasarannya adalah kelompoktani, Gapoktan, Kelompok Wanita Tani, petani millenial dan Kelembagaan Ekonomi Petani atau KEP.

Baca Juga:   Kolaborasi Program-Program Utama Kementan Hadapi Fenomena El Nino

“Untuk peran BPP selanjutnya, BPP sebagai pusat pembelajaran, diperuntukkan bagi penyuluh dan rekan-rekannya, bagi petani dan Gapoktan hingga KWT dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan sumber daya manusia pertanian yang ada di wilayah BPP,” jelas Dedi.

Menindaklanjuti hal tersebut Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) Bustanul Arifin Caya, pada saat melakukan kunjungan kerja pengawalan dan pendampingan kegiatan penyuluhan pertanian ke BPP Suluh Tani Abadi Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Rabu (13/09/2023) mengatakan agar BPP dapat mengimplementasikan fungsi dan Peran BPP sebagai Pusat Data dan Informasi, Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian, Pusat Pembelajaran, Pusat Konsultasi Agribisnis, Pusat Pengembangan Jejaring Kemitraan agar diimplementasikan sehingga dapat mendukung kegiatan-kegiatan BPP dalam mengawal program pembangunan pertanian, dalam melayani kebutuhan informasi teknologi pertanian dapat maksimal.

Kunjungan dilakukan dalam rangka penguatan peran dan fungsi BPP serta peningkatan kapasitas SDM Pertanian di BPP Suluh Tani Abadi.

Bustanul juga memotivasi agar para penyuluh mengubah mindset tidak hanya sebagai fasilitator saja, tetapi harus mampu memberikan feedback untuk pengembangan pertanian di Kota Samarinda. Selain itu juga harus mampu menjadi inovator dengan melakukan transfer knowledge, salah satu bentuknya adalah Sekolah Lapang (SL). Hal ini sekaligus menjadi konsultan bagi petani untuk mengembangkan bisnis usahataninya, membangun kelembagaan petani dengan mendorong menjadi KEP yang berbadan hukum, ujar Bustanul.

Baca Juga:   Di Bone Sulsel, Kementan dan Komisi IV DPR RI Bersinergi Tingkatkan Kapasitas Petani Penyuluh

Bustanul menyampaikan jika BPP Suluh Tani Abadi termasuk BPP yang bagus, baik dari bangunan, mebeler, pendingin ruangan dengan SDM penyuluh yang sudah cukup, karena bisa menempatkan 1 orang penyuluh di 1 desa dan  dapat memanfaatkan lahan BPP sebagai lahan demo/demplot sehingga tidak ada lahan yg kosong, bahwa fasilitas yang telah ada dimaksimalkan dengan baik. Terutama bangunan dan lahan demplot bukan hanya sebagai show windows saja tetapi sebagai tempat beragribisnis dan latihan bagi penyuluh dan petani, tutupnya. (DH/NF)