kabarfaktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa pusat gempa yang mengguncang Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat malam (24/1/2025) pukul 21.37 WITA berada di darat.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa penyebab gempa tersebut adalah aktivitas Sesar Kolaka.

Menurut Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa yang terjadi pada malam itu merupakan gempa dangkal akibat pergerakan Sesar Kolaka.

“Sesar Kolaka merupakan salah satu sumber gempa utama di wilayah Sulawesi Tenggara,” ujarnya, dikutip dari media.

Apa Itu Sesar Kolaka?

Sesar Kolaka adalah sesar aktif yang terbentang sepanjang Barat Laut – Tenggara Sulawesi Tenggara.

PPID Kabupaten Kolaka mencatat bahwa sesar ini melewati daerah Kabupaten Kolaka hingga Kabupaten Konawe Selatan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Waode Sitti Mudhalifana dan Ilham dari Stasiun Geofisika Kendari, Sesar Kolaka memiliki panjang sekitar 250 km, membentang dari pantai barat Teluk Bone hingga Ujung Selatan Lengan Tenggara Sulawesi. Diduga, sesar ini berhubungan dengan Sesar Wawatobi, yang membentuk Cekungan Sampara.

Sesar Kolaka Bukan Satu-Satunya Ancaman

Menurut Buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 yang disusun oleh Pusat Studi Gempa Nasional, Sesar Kolaka bukan satu-satunya sesar aktif di Sulawesi Tenggara.

Wilayah ini juga memiliki Sesar Lawanopo, Sesar Tolo, Sesar Buton, dan Sesar Kendari, yang semuanya berpotensi menyebabkan gempa bumi.

Sejarah Gempa Akibat Aktivitas Sesar Kolaka

Gempa yang mengguncang Kolaka pada 24 Januari 2025 bukanlah yang pertama kali terjadi akibat aktivitas Sesar Kolaka.

Dari penelusuran media, beberapa gempa sebelumnya juga tercatat:

  • 24 Oktober 2024: Gempa berkekuatan 2,6 Skala Richter (SR).
  • 15 Mei 2022: Gempa berkekuatan 4,2 SR.
  • 6 Juni 2019: Gempa berkekuatan 2,3 SR.

Dengan sejarah gempa yang terus berulang, masyarakat di sekitar wilayah Sesar Kolaka diimbau untuk tetap waspada dan memahami langkah mitigasi bencana guna mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat gempa bumi di masa depan.

Sumber:
content.bmkg.go.id