Selain itu, The Energy Information Administration (EIA) AS baru-baru ini memperbarui perkiraannya untuk tahun 2024. Laporan tersebut menyatakan bahwa produksi minyak dunia diperkirakan akan tumbuh lebih besar dari proyeksi sebelumnya, sementara pertumbuhan permintaan akan lebih kecil dari yang diharapkan.
Dinamika geopolitik juga mempengaruhi harga minyak, terutama dengan adanya harapan gencatan senjata di Gaza yang sedang berlangsung. AS meyakini bahwa perundingan gencatan senjata harus dapat menyelesaikan konflik antara Israel dan Hamas.
Di sisi lain, penguatan mata uang AS juga memberikan tekanan tambahan pada harga minyak. Ketika dolar AS menguat, ini cenderung mengurangi permintaan minyak karena membuat minyak menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.
Tinggalkan Balasan