PURWOREJO – Kelompok Tani Sri Krida Tani Desa Sokowaten, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah kini lebih semringah. Sejak mendapat pelatihan intensif dari Kementerian Pertanian, pemahaman mereka terhadap cara bertani lambat laun makin lebih baik. Seperti halnya pada program Farm Field Day (FFD) yang merupakan bagian dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).
Hal ini sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) agar terus mendorong inovasi pertanian yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim. Menurutnya, Kementerian Pertanian (Kementan) harus bisa membaca perubahan iklim dan beradaptasi diantaranya melalui teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) yang sedang digaungkan melalui Program SIMURP.
Mentan menambahkan bahwa Program SIMURP merupakan program utama Kementan yang harus didukung oleh semua pihak. Melalui Program SIMURP diharapkan petani penerima manfaat SIMURP dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan mengedepankan penggunaan air yang efisien serta tanpa bergantung pada kondisi iklim yang berubah.
Baca Juga : Jebol, Cacar Monyet Masuk Juga Ke Indonesia, Ini Gejalanya
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementan Dedi Nursyamsi, akan mengembangkan pertanian dengan memaksimalkan BPP Kostratani sebagai acuan untuk menciptakan pertanian yang tangguh menghadapi krisis iklim.
Melalui FFD yang merupakan salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antar petani, peneliti dan penyuluh dapat saling bertukar informasi. Khususnya tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan mendapatkan umpan balik dari petani mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam bertani.
“FFD dan panen di lokasi Sekolah Lapangan (SL) juga merupakan salah satu kegiatan dari SIMURP. Kegiatan ini dilakukan untuk menggali potensi, masalah, dan hambatan yang ditemui oleh para petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani,” kata Dedi
Dedi menjelaskan kalau pertanian cerdas iklim atau CSA proyek SIMURP memiliki dampak yang positif untuk pertanian. CSA SIMURP bisa meningkatkan produktivitas produksi tanaman dan pendapatan petani.
Adapun pada implementasi CSA Poktan Sri Krida Desa Sokowetan, hasil ubinan yang digelar pada awal Agustus lalu sangat menggembirakan. Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Hadi Susila hasil produktivitas petani mencapai 6,6 ton per hektar dengan varietas yang digunakan adalah Varietas Ciherang.
Hadi Susila berharap para petani dalam usahataninya memperhatikan iklim yang ada. Sehingga dalam penggunaan pupuk misalnya, sesuai anjuran dari para penyuluh pertanian. Selain itu, petani pelaksana penerapan CSA ini dapat mengembangkan replikasi kepada petani lainnya, pungkasnya.
Hadir dalam acara FFD diantaranya Camat Banyuurip, BPS Kabupaten Purworejo, Kepala Desa Banyuurip, perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo, perwakilan Bapedalitbang Kabupaten Purworejo serta para petani penerima manfaat SIMURP. (NF)