kabarfaktual.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmennya untuk menangkap gembong narkoba Fredy Pratama. Dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/12), Sigit mengungkapkan bahwa upaya pengejaran terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Interpol dan kerja sama antar-polisi internasional.
“Saya sudah perintahkan Kabareskrim Komjen Wahyu Widada dan Kadiv Hubinter Irjen Krishna Murti untuk terus melakukan kegiatan pengejaran, baik dengan Interpol maupun melalui kerja sama police to police,” ujar Sigit.
Ia menambahkan bahwa Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri serta jajaran Polda di berbagai wilayah terus membongkar jaringan Fredy Pratama yang mengedarkan narkoba di Indonesia. Namun, Sigit menegaskan bahwa tujuan utama adalah menangkap Fredy Pratama secara langsung.
“Walaupun jaringannya terus kita ungkap, saya sudah instruksikan bahwa cepat atau lambat Fredy Pratama harus diamankan,” tegasnya.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengungkapkan sejumlah kendala dalam upaya penangkapan Fredy Pratama. Ia menjelaskan bahwa Fredy diduga berada di Thailand dan dilindungi oleh kelompok gengster, yang menjadi tantangan utama dalam operasi ini.
“Dia dilindungi oleh gengster, karena orang tuanya merupakan bagian dari sindikasi narkoba di Thailand. Kita minta publik bersabar, karena upaya penangkapan terus dilakukan,” ujar Mukti.
Untuk mempercepat proses, Polri telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea Cukai, Kepolisian Thailand, Divhubinter Polri, dan Interpol.
“Sekarang kita sudah melakukan gabungan operasi dengan BNN, Bea Cukai, dan pihak Thailand untuk mempercepat proses ini,” tambah Mukti.
Selain Thailand, Polri juga bekerja sama dengan Polis Diraja Malaysia (PDRM) untuk memonitor jaringan Fredy Pratama yang terindikasi beroperasi di Malaysia.
“Kami sudah bergabung dengan pihak Malaysia karena jaringan Fredy juga ada di sana,” ungkap Mukti.
Kapolri berharap kolaborasi internasional ini dapat mempersempit ruang gerak Fredy Pratama sehingga penangkapannya bisa segera terlaksana. “