Adanya jaringan irigasi dapat menambah luas lahan sawah yang terairi. Dengan volume yang sama, air yang dialirkan dapat mengairi sawah lebih luas, karena air tersebut terdistribusi secara efisien, ujarnya.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya, dalam workshop bertema Peranan Petani Muda dalam Pengelolaan Irigasi melalui Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) SIMURP Komponen A Dan B Tahun 2022, Serpong (22/9/2022) menjelaskan kegiatan SIMURP ini selain untuk pengembangan KEP juga untuk mendorong kelembagaan pengelolaan air, yaitu P3A pada irigasi tersier.

Dalam pengelolaan air itu perlu koordinasi dari Provinsi, Kabupaten dan Kota, khusunya wilayah yang sudah diatur waktu ketersediaan airnya.

“Dalam hal rehabilitasi irigasi dan pembuatan irigasi baru secara fisik merupakan kewenangan Kementerian PUPR, dari Kementan ialah pemanfaatan jaringan irigasi untuk peningkatan produktivitas, tata kelola tanaman pertanian. Karena dengan adanya kepastian ketersediaan air itu memudahkan kita menyusun waktu pergiliran tanaman di wilayah SIMURP”, ungkap Bustanul.