Sebab, hal ini telah menjadi perhatian yang sangat serius bagi dunia. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi bunuh diri sebagai masalah kesehatan masyarakat global yang utama.

WHO mengatakan bahwa bunuh diri dapat dicegah melalui intervensi berbasis bukti dan dengan mengatasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan buruknya kesehatan mental.

“Kami baru-baru ini menemukan bahwa remaja yang dianggap tidak memiliki masalah oleh pengasuhnya sebenarnya memiliki risiko bunuh diri tertinggi,” kata Daiki Nagaoka, seorang mahasiswa doktoral di Departemen Neuropsikiatri di Universitas Tokyo dan seorang psikiater rumah sakit.

“Jadi penting bagi masyarakat secara keseluruhan, daripada hanya mengandalkan pengasuh, untuk mengambil peran aktif dalam mengenali dan mendukung remaja yang mengalami kesulitan dalam mencari bantuan dan yang kesusahannya seringkali terabaikan,” tutupnya.(SW)