“Pengelolaan limbah dapat dilakukan dengan mengolah jerami yang tidak di tumpuk dan dibakar, akan tetapi di sebarkan pada lahan yang kemudian disemprotkan bakteri pengurai dalam rangka membuat pupuk organik insitu”, jelasnya.
Muchamad Iqbal juga menjelaskan bahwa dengan penerapan pendekatan paket teknologi pertanian cerdas iklim yang dicetus oleh Program SIMURP selain dapat menurunkan biaya produksi juga dapat menurunkan emisi GRK dan menaikan produktivitas padi dari 5,5 ton/Ha menjadi 6,5 ton/Ha.
“Beras yang dihasilkan merupakan beras sehat dan sejalan dengan penurunan emisi GRK diharapkan terjadi penurunan pemanasan global dan diharapkan dapat mengurangi perubahan iklim yang merugikan”, imbuhnya.
Sebagai informasi Program SIMURP yang diinisiasi oleh BPPSDMP terbukti dapat menurunkan emisi GRK dan meningkatan produksi dan produktivitas. Program SIMURP juga menghadirkan berbagai inovasi teknologi yang betul-betul adaptif dan mitigatif terhadap perubahan iklim yang terjadi. Juga mampu beradaptasi dari cekaman biotik yaitu tahan hama penyakit, maupun abiotik yaitu kekeringan dan banjir serta intrusi air laut. (HV/NF)
Tinggalkan Balasan