“Saat ini kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah kabupaten/kota, BPBD kabupaten/kota, Kementerian PU, Basarnas, dan BMKG untuk menentukan langkah-langkah mitigasi bencana dan percepatan penanganan pasca gempa,” imbuh Adhy.
Dalam kesempatan ini, Adhy menyampaikan agar masyarakat tidak panik apabila terjadi gempa susulan.
“Bila memungkinkan untuk keluar, segera keluar ke lapangan terbuka. Namun bila tidak memungkinkan gunakan meja atau benda kokoh lainnya untuk berlindung di bawahnya,” ujarnya.
BPBD Jatim telah melakukan gerak cepat melalui pendirian tenda pengungsi di IGD pengungsi RS Unair Surabaya. Sedikitnya, tiga unit tenda telah didirikan sebagai upaya percepatan penanganan dampak gempa yang terjadi di RS Unair.
“Jadi jangan panik, tetap waspada, semoga tidak terjadi gempa susulan yang lebih besar,” pungkasnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan bahwa seluruh tim BPBD baik di provinsi maupun kabupaten/kota telah bersiap untuk melakukan mitigasi bencana dan penanganan pasca terjadinya gempa bumi.
1 Komentar