PETANI DIPEREBUTKAN UNTUK DISEJAHTERAKAN


Coretan Debat cawapres 22 januari 2024

Oleh : Ali syarif (Omtani)

Debat semalam patut di cermati. ketiganya terdengar sangat menjanjikan kesejahtraan petani, namun ironisnya yang berdebat adalah para mantan dan sedang menjabat, mengapa sampai kini petani tetap saja susah bahkan untuk memenuhi kebutuhan tanamannya saja dengan pupuk bersubsidi tidak dapat terpenuhi apalagi dengan kebutuhan sehari-hari…!!

Pertanyaan besarnya adalah kemana mereka selama ini yang tidak mendengar teriakan dan jeritan para petani yang kesulitan pupuk, Kesulitan air, saluran irigasi yang banyak sudah rusak, dan diperparah dengan harga hasil panen yang relatif murah di saat panen, mereka hanya sibuk menghitung jumlah dan jenis komoditi yg akan di impor membuat petani semakin susah.

Saluran irigasi dan menghadirkan air pada sawah tadah hujan tidak di singgung sama sekali. karena memang di pulau jawa bendungan dan irigasi sudah sangat memadai, seakan akan indonesia ini hanya pulau jawa, luar jawa banyak daerah yang kesulitan air irigasi terutama di sulawesi.

Baca Juga:   Musrenbangtan, Mentan Paparkan Neraca Ekspor Impor Selalu Surplus

Belum lagi karena belum mamadainya jalan tani membuat biaya transportasi lebih mahal di bandingkan di pulau jawa.

Calon Pejabat sebagai pengambil kebijakan selalu ingin mengklaim dirinya pro kepada rakyat kecil di antaranya adalah petani, namun setelah jabatan di tangannya justru petani kembali di abaikan.

Pertanyaan berikutnya adalah apakah mereka benar benar paham dan pernah merasakan kesulitan petani atau hanya sekedar baca berita dan mendengar informasi untuk melengkapi materi debatnya.

Tentu kita bangga sebagai profesi petani karena namanya menjadi terhormat di panggung debat semalam, semoga ini menjadi awal yang baik buat para petani namun yang masih mengkhawatirkan adalah adakah petani dilibatkan dalam menyusun kebijakan pada sektor pertanian…??

Untuk itu para pejuang petani agar bersungguh sungguh mengirimkan perwakilannya orang – orang yang mengalami, merasakan kesulitan para petani agar berada di pusaran pengambil kebijakan sehingga kebijakan yang dibuat adalah kebijakan yang berpihak kepada petani dan yang paling penting dapat terealisasi dengan sesegera mungkin agar profesi bertani menjadi profesi yg menguntungkan dan terhormat.

Baca Juga:   Antisipasi Perubahan Iklim dan Krisis Pangan Global Kementan dan KTNA Bangun Komitmen Bersama

Karena PETANI itu adalah Penyangga Tatanan Negara Indonesia.

Salam

Bangga melayani petani.