Belum lagi karena belum mamadainya jalan tani membuat biaya transportasi lebih mahal di bandingkan di pulau jawa.
Calon Pejabat sebagai pengambil kebijakan selalu ingin mengklaim dirinya pro kepada rakyat kecil di antaranya adalah petani, namun setelah jabatan di tangannya justru petani kembali di abaikan.
Pertanyaan berikutnya adalah apakah mereka benar benar paham dan pernah merasakan kesulitan petani atau hanya sekedar baca berita dan mendengar informasi untuk melengkapi materi debatnya.
Tentu kita bangga sebagai profesi petani karena namanya menjadi terhormat di panggung debat semalam, semoga ini menjadi awal yang baik buat para petani namun yang masih mengkhawatirkan adalah adakah petani dilibatkan dalam menyusun kebijakan pada sektor pertanian…??
Untuk itu para pejuang petani agar bersungguh sungguh mengirimkan perwakilannya orang – orang yang mengalami, merasakan kesulitan para petani agar berada di pusaran pengambil kebijakan sehingga kebijakan yang dibuat adalah kebijakan yang berpihak kepada petani dan yang paling penting dapat terealisasi dengan sesegera mungkin agar profesi bertani menjadi profesi yg menguntungkan dan terhormat.
1 Komentar