kabarfaktual.com – Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, mengumumkan bahwa pemerintah Thailand telah mendeklarasikan status darurat di ibu kota Bangkok pada Jumat (28/3), setelah gempa besar dengan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar. Gempa ini terasa di sejumlah wilayah Thailand, termasuk Bangkok.
“Pemerintah Thailand mengumumkan keadaan darurat di Bangkok,” demikian pernyataan Paetongtarn yang dilaporkan oleh AFP. Di Bangkok, gempa tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, satu orang hilang, dan 50 lainnya terluka. Selain itu, sejumlah bangunan rusak parah akibat guncangan.
Salah satu bangunan yang terdampak adalah gedung 30 lantai yang semula direncanakan untuk digunakan sebagai kantor pemerintah. Gedung tersebut ambruk dalam hitungan detik setelah gempa mengguncang wilayah tersebut.
Gempa dengan magnitudo 7,7 ini mengguncang Myanmar pada Jumat siang waktu setempat, dan dampaknya sangat terasa di wilayah sekitar. Di Myanmar, jembatan di Kota Sagaing mengalami kerusakan parah, sementara Istana Mandalay yang bersejarah juga rusak berat. Salah satu rumah sakit besar di Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw, dipenuhi pasien yang terluka. Beberapa pasien terlihat menggeliat kesakitan, sementara yang lainnya terbaring tak berdaya.
Gempa ini tidak hanya berdampak di Myanmar dan Thailand, tetapi juga terasa hingga ke Provinsi Yunan, China. Namun, hingga saat ini, belum ada informasi mengenai korban jiwa atau kerusakan yang dilaporkan dari wilayah tersebut.
Pemerintah Thailand dan pihak berwenang di negara-negara terdampak tengah berupaya untuk melakukan upaya penyelamatan dan pemulihan, meskipun situasi di beberapa lokasi masih sangat kritis.
Tinggalkan Balasan