Katamerdeka.com – Dalam rangka mendukung pencapaian target swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bersama Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Brigade Pangan (BP) secara serentak di lima kabupaten Sulawesi Selatan, yakni Gowa, Sidrap, Pinrang, Wajo, dan Bone.

Bimtek ini merupakan bagian dari strategi Kementan dalam mengoptimalkan lahan pertanian melalui penguatan peran Brigade Pangan sebagai motor penggerak ketahanan dan swasembada pangan. Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, dalam arahannya menekankan pentingnya peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota BP dalam pengelolaan pertanian modern, agribisnis, serta pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan).
“Pengetahuan yang memadai akan memastikan BP dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Tujuan utamanya adalah meningkatkan produksi pangan, memberdayakan petani, serta memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Mentan.
Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, turut menegaskan bahwa Brigade Pangan harus menjadi ujung tombak dalam mendeteksi dan menangani potensi kerawanan pangan. “Kita butuh strategi terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari pengelolaan lahan hingga distribusi pangan,” ujarnya.
Salah satu pelaksanaan Bimtek berlangsung di BPP Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, pada 28–30 Juli 2025 dengan melibatkan 45 peserta dari tiga brigade: Masagenae, Lasaka Daeng Pajari, dan Andalan. Wakil Direktur II Polbangtan Gowa, Mufidah Muis, membuka kegiatan ini secara resmi. Ia menyampaikan bahwa Bimtek ini merupakan wujud nyata komitmen dalam meningkatkan kualitas SDM pertanian.
Narasumber utama yang hadir di Kabupaten Pinrang antara lain Yusran Jusuf (Tenaga Ahli Menteri), Sumarni (WI BBPP Batangkaluku), serta para penyuluh setempat. Yusran dalam materinya menguraikan tujuh program strategis Kementan termasuk optimalisasi lahan rawa, pompanisasi, cetak sawah, dan hilirisasi pertanian.
Di Kabupaten Wajo, Bimtek digelar serentak di enam lokasi dan diikuti oleh 285 peserta. Kepala Bidang Pertanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Wajo, Heridal, menyatakan bahwa Brigade Pangan harus menjadi agen deteksi dini dan solusi atas potensi kerawanan pangan. Kegiatan diisi dengan materi teori, studi kasus, hingga simulasi pelaporan berbasis digital.
Sementara itu, di Kabupaten Sidrap, sebanyak 315 peserta mengikuti Bimtek yang tersebar di lima lokasi. Staf Ahli Menteri Bidang Percepatan Produksi Pertanian, Muhammad Arsyad, menyebut brigade pangan sebagai kekuatan utama peningkatan produktivitas pertanian. Ia menyoroti pentingnya keterampilan manajemen usahatani, akses keuangan, serta kerjasama strategis antara petani, penyuluh, dan Babinsa.
Wakil Direktur III Polbangtan Gowa, Kisman A. Arsyad, menambahkan bahwa keberhasilan Bimtek menjadi fondasi penting untuk mendukung suksesnya program strategis Kementan. Kepala Dinas Pertanian Sidrap, Ibrahim, juga menyampaikan bahwa Sidrap telah bertransformasi menjadi lumbung pangan modern dengan mendorong IP 300 dan pendekatan berbasis komunitas seperti Brigade Pangan.
Tak kalah penting, di Kabupaten Bone, sebanyak 405 peserta dari 27 brigade pangan mengikuti Bimtek di 10 lokasi. Fokus utama kegiatan adalah peningkatan kapasitas pemuda tani sebagai generasi penerus pertanian, dengan materi mencakup manajemen alsintan, literasi keuangan, dan kelembagaan brigade pangan. Plt. Kepala Dinas TPHP Bone, Nurdin, menegaskan bahwa optimalisasi lahan rawa menjadi kunci menuju swasembada pangan daerah.
Adapun pelaksanaan Bimtek di Kabupaten Gowa bertempat di Kantor BPP Barembeng. Dihadiri langsung oleh Tenaga Ahli Menteri Prof. Yusran 15 orang anggota BP Rembuk Pemuda antusias mengikuti Bimtek.
“Terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas terbentuknya Brigade Pangan Rembuk Pemuda Tani. Ini merupakan suatu upaya konkret dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor pertanian. kami di UPT BPP Pertanian Wilayah Barembeng sangat mendukung Kegiatan Bimtek ini”.
“Harapan kami setelah bimtek ini bukan cuma ilmu yang kita bawa pulang tetapi semangat baru dan kerjasama yg solid” ujar Abu Bakar Kepala UPT Barembeng Gowa.
Melalui rangkaian Bimtek ini, diharapkan terbentuk sistem kewaspadaan pangan yang tanggap, efektif, dan berkelanjutan, serta SDM pertanian yang adaptif, profesional, dan siap menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa mendatang.
Tinggalkan Balasan