Tingkatkan Produktivitas, Mahasiswa Polbangtan Kementan Kawal Program PAT Pompanisasi

Tingkatkan Produktivitas, Mahasiswa Polbangtan Kementan Kawal Program PAT Pompanisasi.
Tingkatkan Produktivitas, Mahasiswa Polbangtan Kementan Kawal Program PAT Pompanisasi. (sumber Humas polbangtan Gowa)

kabarfaktual.com, GOWA – Mahasiswa Polbangtan Gowa terus mengawal program Perluasan Areal Tanam (PAT) Kementerian Pertanian (Kementan) melalui magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Tersebar di beberapa kabupaten, Mahasiswa Polbangtan Gowa bertugas memastikan penyaluran pompa, mengidentifikasi lahan yang membutuhkan pompa dan membantu masyarakat.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan, solusi cepat yang ditawarkan saat ini adalah Perluasan Areal Tanam (PAT). Dia yakin, apabila program tersebut dijalankan, maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.

“Ingat saat ini ada banyak negara yang mengalami penurunan produksi dan ada banyak penduduk dunia yang menderita kelaparan. Karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat,” jelasnya.

Memaksimalkan program perluasan Areal Tanam (PAT) diatas, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Idha Widi Arsanti melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) berperan penting dalam mendukung program PAT Pompanisasi.

“Kami akan menerjunkan siswa dan mahasiswa untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di lokasi PAT, dengan harapan siswa dan mahasiswa bisa membantu percepatan area tanam maupun perluasan areal tanam”, ujar Idha.

Baca Juga:   Kementan Siapkan Alumni Polbangtan dan Petani Muda Magang ke Luar Negeri

 

Adapun daerah yang menjadi lokasi magang MBKM PAT mahasiswa Polbangtan Gowa sebanyak 29 kabupaten, yang terdiri dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan 5 kabupaten di Provinsi Gorontalo.

Direktur Polbangtan Gowa selaku Pj pompanisasi Detia Tri Yunandar menyampaikan bahwa pompanisasi sasarannya sawah tadah hujan dengan Indeks Pertanaman (IP) 0 atau sawah yang satu tahun atau lebih tidak ditanami karena tidak ada air. Serta peningkatan IP dari 1 menjadi IP 2.

“Pompanisasi ini untuk mendorong peningkatan produksi padi dan tentunya kedepan kita bisa swasembada. Para milenial dapat berperan aktif dan memberikan kontribusi yang nyata terutama dalam mendukung keberhasilan program menteri pertanian untuk mencapai swasembada beras,” pungkas Detia.