Muhajir merinci dari 448 korban itu, sebanyak 302 orang di antaranya mengalami luka ringan, 21 orang luka berat, dan 125 orang meninggal dunia.
“Dengan penjelasan ini saya harap tidak ada lagi spekulasi,” kata dia.
Sebelumnya, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pihak kepolisian akan melakukan investigasi kasus ini. Selain itu akan dilakukan upaya mitigasi yakni dengan langkah trauma healing terhadap para suporter Arema FC.
Kericuhan terjadi usai Arema FC menelan kekalahan atas Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022). Dalam kericuhan itu terjadi bentrok antara suporter dan aparat keamanan. Hingga akhirnya polisi menembakan gas air mata berujung supporter panik berhamburan dan saling injak.(SW)
Tinggalkan Balasan