Lodhammar juga mengungkapkan bahwa ada sisa-sisa bekas amunisi dan alat perang yang bisa membahayakan untuk diangkut. “Kami tahu bahwa biasanya terdapat tingkat kegagalan setidaknya 10% dari amunisi layanan darat yang ditembakkan dan gagal berfungsi,” tambahnya.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 34 ribu korban jiwa telah menjadi korban serangan brutal Israel sejak 7 Oktober lalu, dengan lebih dari 77 ribu korban mengalami luka-luka.
Situasi di Gaza menunjukkan urgensi perlunya bantuan internasional dalam upaya pembersihan dan pemulihan wilayah yang hancur akibat konflik. Diharapkan komitmen bersama dari komunitas internasional dapat membantu mempercepat proses pemulihan Gaza dan memberikan dukungan bagi korban-korban yang terkena dampak konflik tersebut.
Tinggalkan Balasan