Dino mengatakan, pada saat ia memeriksa rumah yang disewakan oleh pelaku online scammer itu, tampak berbagai macam produk berbahasa Mandarin menumpuk di dalam rumah. Selain itu, terlihat puluhan kasur dan meja yang tersusun di dalam.
Dino menambahkan, dari penampakan jumlah kasur yang ada di rumahnya, terdapat 30 orang yang menempati rumah sewanya tersebut. Ia menduga, seluruhnya merupakan WNA.
“Yang menjalankan ada 30 orang kalau kita hitung dari jumlah kasur. Nah, 30 orang tampaknya orang-orang dari luar, imigran,” tuturnya.
Rumah keluarga mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS) ini tampak tidak terurus kala itu. Banyak dedaunan yang tidak disapu di halaman rumah.
“Dan pintu depannya itu, daun jatuh, nggak keurus. Kemudian rumah pintu depannya diblokir sama tripleks,” katanya.
Ketika masuk ke dalam, semakin terlihat keganjilan. Rumah ternyata kosong melompong. Tak ada penghuni di sana.(SW)
1 Komentar