kabarfaktual.com – Mahasiswa Jurusan Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui pengembangan enam produk inovatif berbasis penelitian terapan (01/07/2025). Produk-produk ini memanfaatkan limbah peternakan dan bahan lokal yang sebelumnya kurang termanfaatkan, dan berhasil menunjukkan potensi besar dalam mendukung pertanian berkelanjutan.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi atas capaian Polbangtan.
“Saya mengapresiasi peran aktif Polbangtan dalam mencetak petani milenial yang siap membangun pertanian Indonesia. Pendidikan vokasi seperti ini adalah tulang punggung regenerasi petani dan kunci keberhasilan kita dalam mencapai swasembada pangan berkelanjutan,” ungkap Mentan Amran.
Senada dengan Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menegaskan pentingnya pendekatan yang inovatif bagi mahasiswa Polbangtan.
“Polbangtan telah menjadi contoh nyata bagaimana Tri Dharma dapat diimplementasikan secara konkret. Tidak hanya di kampus, tetapi juga memberikan dampak langsung ke lapangan melalui pendampingan dan inovasi teknologi,” ujar Santi.
Adapun keenam produk yang dikembangkan oleh Mahasiswa Polbangtan Gowa meliputi:
1. Nugget ayam dengan penambahan tepung cangkang telur
2. Nugget ayam dengan tepung cangkang kepiting
3. Yoghurt susu kambing dengan penambahan madu
4. Pupuk kompos dari isi rumen sapi
5. Pupuk cair dari limbah cangkang telur
6. Bio briket dari feses ternak
Penelitian ini merupakan bagian dari Program Penelitian Terapan Tahun Akademik 2024/2025, dengan bimbingan dua dosen Polbangtan Gowa, Nuraeni dan Andi Triana. Seluruh proses penelitian dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri dan sistematis, mulai dari perumusan ide, formulasi bahan, hingga pengujian mutu dan kelayakan produk. Proses pengolahan dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Peternakan Kampus 2 Polbangtan Gowa, sementara beberapa analisis lanjutan dilakukan di laboratorium eksternal seperti Laboratorium Kesehatan Masyarakat Makassar.
Produk-produk hasil inovasi ini tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap pengurangan limbah peternakan dan peningkatan nilai tambah produk ternak. Misalnya, nugget yang diperkaya dengan tepung cangkang telur dan kepiting mengandung kalsium tinggi, sedangkan yoghurt susu kambing dengan tambahan madu memberikan cita rasa yang lebih disukai konsumen dan mengurangi aroma khas susu kambing. Tak kalah penting, limbah padat seperti feses ternak diolah menjadi bio briket yang dapat digunakan sebagai energi alternatif ramah lingkungan.
Wanda, salah satu mahasiswa peneliti, mengungkapkan kebanggaannya terlibat dalam proyek ini.
“Kami tidak hanya belajar membuat produk, tetapi juga memahami bagaimana limbah bisa diubah menjadi sesuatu yang berguna. Ini menjadi langkah kecil kami untuk mendukung pertanian berkelanjutan,” ujarnya.
Kegiatan penelitian ini juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan berpikir kritis, inovatif, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Setiap eksperimen dilakukan dengan metode ilmiah yang ketat, menjadikan hasilnya layak untuk dikembangkan lebih lanjut ke skala industri kecil dan menengah.
Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan vokasi pertanian di Polbangtan Gowa tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada praktik langsung yang berdampak pada masyarakat dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi Polbangtan sebagai institusi pencetak sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing tinggi di era modern.
Tinggalkan Balasan