Belanja Pegawai Bengkak, Pajak Bakal Digenjot Lagi

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan realisasi belanja pegawai kementerian dan lembaga (K/L) mencapai Rp 134,2 triliun sampai semester I-2023. Jumlah itu naik 11,1% dibanding periode yang sama tahun lalu yang minus 2,3%.

Sri Mulyani mengatakan melonjaknya belanja pegawai salah satunya didorong meningkatnya jumlah tunjangan kinerja (tukin) Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sejumlah K/L.

“Untuk belanja pegawai sudah belanja Rp 134,2 triliun, tumbuh 11,1%. Ini karena gaji dan tunjangan naik, tukin-tukin yang mulai meningkat lagi dan juga pembayaran gaji THR dan gaji ke-13 yang termasuk tukin 50%,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023) lalu.

Seperti diketahui, tukin PNS yang naik seperti di Kementerian PPN/Bappenas, Kemenpan-RB, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sejumlah K/L lainnya dipastikan bakal menyusul dengan menimbang capaian hasil pelaksanaan reformasi birokrasi masing-masing instansi.

Kembali ke Sri Mulyani, ia merinci realisasi belanja pegawai sampai semester I-2023 meliputi gaji dan tunjangan yang mencapai Rp 90,4 triliun atau naik 12,5%. Selain itu tukin, honorarium, lembur dan lainnya mencapai Rp 43,8 triliun atau naik 8,4%.

Baca Juga:   Bank Dunia Sebut Pertumbuhan Indonesia Bakal Dibawah 5% Tahun 2023

“Jadi kalau 2023 tidak ada PC-PEN namun level belanja masih tinggi, ini artinya kami memberikan dukungan pada berbagai kementerian/lembaga secara cukup tinggi, tidak terkoreksi meskipun tidak ada COVID lagi,” imbuh Sri Mulyani.

Belanja pegawai itu termasuk dalam belanja K/L yang realisasinya mencapai Rp 417,2 triliun sampai semester I-2023. Sisanya untuk belanja barang Rp 147,4 triliun dan belanja modal Rp 62 triliun.(SW)