Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengatakan pemberdayaan KWT bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. “Maka dari itu pemberdayaan KWT agar difokuskan menggali potensi pangan lokal di daerahnya, untuk menjadi garda terdepan dalam ketahanan pangan lokal,” ungkapnya.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya, kegiatan SIMURP yang diberikan pada KWT berupa penguatan peningkatan kompetensi KWT dengan beberapa intervensi memberi bantuan peralatan untuk memperkuat processing, meningkatkan hasil dan kualitas produk yang diciptakan oleh KWT.
“KWT merupakan salah satu kelompok tani dalam masyarakat yang mendukung pembangunan pertanian, yang bergerak secara nyata meningkatkan produk serta peroduktivitas hasil pertaniannya”, tegasnya.
Permasalahan yang sering dihadapi KWT, dimana sebagian pengurus KWT belum paham administrasi, modal usaha relatif kecil, jadi sulit bila ada permintaan jumlah besar, belum ada ijin produk (PIRT).
“Pengetahuan dan keterampilan pengurus dan anggota KWT minim, pemasaran produk masih skala lokal. Mengatasi masalah tersebut, Kementan terus memberikan pelatihan dan bimtek bagi peningkatan kapasitas pengurus KWT, fasilitasi bantuan alat dan bahan SIMURP, serta fasilitasi KUR melalui bank dan koperasi.” katanya pada Pertemuan Evaluasi KWT Kegiatan Pertemuan Evaluasi KWT Kegiatan SIMURP di Solo, (9/9/22). (NF)
Tinggalkan Balasan