Gali Potensi Lahan Pertanian Di Seram Barat Maluku, Kementan dan Komisi IV DPR RI Bersinergi

Seram Barat
Anggota Komisi IV DPR-RI Abdullah Tuasikal pada acara Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Seram Bagian Barat Provinsi Maluku, Senin (22/05/2023). (Sumber: Humas Kementan)

SERAM – Sektor pertanian memiliki peran penting dalam kehidupan, pembangunan, dan perekonomian bangsa Indonesia. Sebagai negara agraris, sektor pertanian mampu melestarikan sumber daya alam, memberi hidup dan penghidupan, serta menciptakan lapangan pekerjaan.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian terus berupaya membangun sektor pertanian di Indonesia melalui inovasi dan program-program yang berorientasi pada kesejahteraan petani.

Salah satu program Kementerian Pertanian adalah Bimbingan Teknis (BIMTEK) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh, bekerjasama dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.

Pelaksanaan bimtek ini sendiri merupakan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengatakan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian.

“Peningkatan SDM yang profesional bisa dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, bimbingan teknis, maupun sertifikasi profesi, salah satunya untuk penyuluh dan petani”. ujar Syahrul

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi seringkali mengatakan dalam arahannya terkait pentingnya peningkatan SDM.

“Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian,” ujar Dedi.

Polbangtan Gowa sebagai Unit Pelaksana Tugas (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian ikut berkontribusi dalam menjalankan program bimtek ini. Salah satu wilayah koordinasi Polbangtan Gowa adalah Provinsi Maluku.

Pada Senin (22/05), Polbangtan Gowa menyelenggarakan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Kabupaten Seram Bagian Barat, tepatnya di Desa Latu Kecamatan Amalatu. Bimtek ini diikuti oleh masyarakat Desa Latu yang juga merupakan petani dan penyuluh.

Baca Juga:   Perkuat Ekonomi Bangsa, Kementan Dorong Munculnya Startup Basis Pertanian

Abdullah Tuasikal yang merupakan anggota Komisi IV DPR-RI tampak hadir dalam bimtek ini, didampingi Irfan Aryawiguna selaku Wakil Direktur III Polbangtan Gowa. Selain itu, tampak hadir Rein Senewe yang merupakan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai narasumber dalam kegiatan ini.

Abdullah Tausikal dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Polbangtan Gowa sebagai pihak penyelenggara kegiatan ini.

“Potensi lahan pertanian yang ada di Desa Latu ini sangat baik namun belum dimanfaatkan secara optimal, karena minimnya pengetahuan tentang bagaimana mengelolanya. Inilah tujuan kita menyelenggarakan kegiatan ini” ujar Abdullah Tausikal .

Menurut Abdullah Tuasikal, tujuan program ini diselenggarakan adalah untuk memberikan wawasan kepada petani dan penyuluh terkait inovasi teknologi pertanian terbaru. Hadirnya kelompok petani dan penyuluh yang berwawasan dan kompeten, dianggap mampu mengoptimalkan penyerapan sumber daya alam khususnya yang ada di Desa Latu ini.

“Ini merupakan salah satu bentuk perhatian kami selaku pemerintah Indonesia kepada para petani dan penyuluh” imbuhnya.

Lebih dari 85% penduduk Desa Latu berprofesi sebagai petani khususnya pada sektor perkebunan. Namun, potensi lahan yang ada serta jumlah SDM yang memadai tidak sebanding dengan produktivitas pertanian di desa ini. Minimnya kompetensi petani serta dukungan sarana dan prasarana bagi petani menjadi faktor penting dalam permasalahan ini.

Baca Juga:   Wadahi Start Up Pertanian Pemula, Polbangtan Kementan Luncurkan IBT

Sebagai solusi, Abdullah Tuasikal berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi petani dan penyuluh, salah satunya adalah dengan memberikan bantuan yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas mereka. Bantuan yang akan diberikan kepada kelompok petani adalah berupa ternak kambing, hand traktor dan cultivator.

“Bantuan ini diharapkan dapat dijadikan motivasi dalam meningkatkan produktivitas bapak dan ibu di Desa Latu. Semoga dapat dimanfaatkan dengan baik dan maksimal” ujar Abdullah Tuasikal.

Senada dengan Abdullah Tuasikal, Irfan juga menyampaikan kepada peserta bimtek bahwa semua program Kementerian Pertanian harus dirasakan langsung oleh rakyat dan petani. “Pemerintah melalui Kementerian Pertanian selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat petani. Sehingga kita juga perlu untuk memberikan kontribusi agar dapat bersama-sama membangun pertanian di Indonesia” pungkasnya.

Kegiatan ini diisi dengan beberapa pemaparan materi terkait teknis pertanian oleh Rein Senewe dengan materi berjudul Pengelolaan Hama dan Penyakit dan Budidaya Tanaman Kakao.  Materi ini disambut antusias oleh petani setempat, dikarenakan informasi yang disampaikan berkaitan langsung dengan permasalahan yang mereka hadapi selama ini.