Gelar Rakor Bersama KTNA Nasional, Kementan Optimis Penas Petani Nelayan XVI Bakal Sukses

Petani Nelayan
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi saat menghadiri Rapat Koordinasi PENAS Petani Nelayan XVI 2023 di Jakarta. (Sumber: Humas Kementan)

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen mensukseskan pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XVI Tahun 2023 Padang, Sumatera Barat. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta agar seluruh jajarannya bersama KTNA Nasional dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk saling bahu membahu mensukseskan PENAS XVI.

Mentan Syahrul mengatakan suksesnya pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XVI adalah terjadinya transaksi atau perjanjian sebanyak-banyaknya. Harus ada terobosan-terobosan untuk menghasilkan transaksi yang signifikan karena suksesnya PENAS Petani Nelayan adalah sukses kita bersama.

PENAS Petani Nelayan tahun ini harus beda dengan PENAS – PENAS sebelumnya. PENASĀ  Petani Nelayan XVI harus naik kelas dan bertemakan teknologi pertanian yang modern, tegas Mentan.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi dalam arahannya menyampaikan jika setiap selesai melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) PENAS Petani Nelayan XVI harus ada progress yang signifikan. Setiap tahapan pelaksanaan PENAS ada yang krusial dan sangat penting sehingga harus dicermati secara bersama-sama.

Kabadan menjelaskan, bahwa saat ini yang krusial Pertama adalah akomodasi dan transportasi. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat saat ini sedang menyiapkan dengan serius perubahan rute dan tempat dikarenakan adanya perpindahan lokasi PENAS.

Selanjutnya yang Kedua ada di acara pembukaan, terutama informasi kehadiran Presiden Joko Widodo, karena kualitas atau bobot keberhasilan PENAS ada disini di kehadiran Presiden. Harus ada skenario bagaimana berupaya secara maksimal untuk menghadirkan Presiden di pembukaan PENAS Petani Nelayan XVI.

Baca Juga:   Kementan Gandeng Komisi IV DPR RI Gelar Bimtek di Sulawesi Selatan

Di sinilah momen yang sangat tepat untuk bersilaturahmi dan berkomunikasi langsung dengan Presiden dan pastinya petani nelayan sangat berharap akan mendapatkan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo. Selain minta arahan presiden diharapkan juga sekalian unjuk gigi terkait hasil karya dan karsa para petani. Ini merupakan momen dan kesempatan untuk berkomunikasi dengan Gubernur, Bupati/Walikota karena keberhasilan pembangunan pertanian ada di pundak mereka, ujar Kabadan Dedi.

Yang terakhir ada di Gelar Teknologi (Geltek) karena Geltek ini ibaratnya display Penas, maka harus ada sesuatu yang dibanggakan. Susun skenario mindset teknologi yang dapat dilihat, dipegang dan dirasakan oleh Presiden, pinta Kabadan.

Kabadan juga meminta PENAS Petani Nelayan XVI harus PENAS yang terbaik dari PENAS- PENAS sebelumnya dan ini merupakan permintaan khusus dari Mentan Syahrul.

Pada saat memimpin diskusi, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya menyampaikan dalam Rakor PENAS ini ada beberapa tahapan-tahapan yang akan dilakukan. Diantaranya adalah diskusi pemaparan dari masing-masing bidang dan titik kritis yang harus segera diselesaikan, baik dari aspek administratif maupun substantif.

Selain itu juga akan terus memonitor persiapan fisik sehingga pada saat pelaksanaan nanti dapat berjalan dengan baik, ujar Bustanul.

Baca Juga:   Kementan Siap Sukseskan Sensus Pertanian 2023

Ketua KTNA Nasional, M. Yadi Soyan Noor menjelaskan bahwa saat ini Pedum dan Juklak PENAS sudah selesai. Progress hari ini akan fokus pada Juknis pelaksanaan kegiatan. Beberapa bidang juga sudah melaporkan Juknis kegiatan.

Ada hal-hal dasar yang harus diperbaiki hari ini. Diantaranya Temu Usaha Agribisnis akan dilombakan karena merupakan inovasi dan untuk Temu-temu yang lainnya harus ada MoU dengan Bidang-bidang lainnya.

Setiap kegiatan harus ada MoUnya. Selain itu juga harus diperhatikan format laporan agar masing-masing Bidang membuat laporan dengan format yang telah disepakati bersama. Semua laporan harus masuk kepada Panitia Pelaksana berkoordinasi dengan Panitia penyelenggara, ujarnya.

Waktu kita tinggal 60 hari. Saat ini sudah hampir semua lahan Geltek terisi dan Geltek tinggal teknis pelaksanaannya saja. PENAS kali ini harus berkaitan dengan teknologi pertanian modern, tidak seperti PENAS – PENAS sebelumnya, imbuhnya. (NF)