Waow, Kabupaten Katingan Tingkatkan Produktivitas Pertanian Lewat Program CSA Kementan

Katingan
Ilustrasi Pertanian (Sumber: Humas Kementan)

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dengan Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) terus mendorong peningkatan produksi dan produktivitas khususnya komoditas padi.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apa pun.

Dikatakan Mentan Syahrul, sudah menjadi tanggung jawab Kementan untuk menyediakan pangan bagi seluruh rakyat.

Pangan tidak boleh bersoal. Siapa lagi yang menghadirkan pangan kepada bangsa Indonesia kalau bukan kita. Kita harus dapat menghadirkan akselerasi pangan yang ada, yang tidak pernah minus adalah sektor pertanian, kata Mentan Syahrul.

Senada dengan pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSSMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan pangan tidak boleh bersoal. Sektor pertanian penghasil pangan tidak boleh berhenti.

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas hasil pertanian di Indonesia adalah ketersediaan dan kecukupan pupuk anorganik. Sampai saat ini, untuk memenuhi ketersediaan dan kecukupan pupuk organik sangat sulit dan mahal karena beberapa bahan bakunya masih tergantung impor dari negara lain.

Baca Juga:   Kemenetan Dorong Kompos Sapina Sukseskan Program Genta Organik

Kabadan menambahkan bahwa yang bisa menyuburkan tanah bukan hanya pupuk kimia melainkan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah.

Pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah itu petani bisa di buat sendiri asal ada kemauan. Artinya, untuk menyuburkan tanah tidak ada alasan karena pupuk mahal kita diam. Proses penyuburan tanah, peningkatan produktivitas, dan produksi harus terus kita lakukan kalau kita tetap ingin eksis di muka bumi ini, tegas Kabadan Dedi.

Provinsi Kalimantan Tengah sebagai lokasi SIMURP, melalui Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, Sunarti menyampaikan bahwa Kabupaten Katingan dengan kegiatan  Demplot CSA seluas 24 Ha dan scalling up CSA seluas 100 Ha di Kecamatan Katingan Kuala Kabupaten Katingan akan dilaksanakan pada saat memasuki Musim Tanam (MT) April – September 2023. Saat ini sedang dilakukan tanam oleh kelompok tani SIMURP di Katingan Kuala.

Menghadapi Musim Tanam ini, sudah disiapkan Dem Area Scalling Up Program Scalling Up yang merupakan salah satu solusi untuk menjaga produktivitas agar tetap meningkat, ujar Sunarti.

Baca Juga:   FGD HITI: Kebijakan Publik (termasuk Biosaka) Harus Berdasarkan Kajian Ilmiah

Sunarti menambahkan jika demplot dan scalling up program CSA sangat mendukung program Gerakan Tani Organik atau Genta Organik, dimana dalam demplot dan scalling up diintroduksi penggunaan bahan-bahan organik atau hayati (non kimia).

Dem Area scalling up ini nantinya diharapkan mampu memberikan pembelajaran bagi petani-petani di Kecamatan Katingan Kuala untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi sehingga memberikan nilai tambah pendapatan dan kesejahteraan petani, pungkasnya. (MP/NF)