Selanjutnya Bustanul menyampaikan bahwa dalam upaya meningkatkan produksi para petani dapat memanfaatkan teknologi budidaya cerdas iklim denhan teknonoligi Climate Smart Agriculture (CSA). Teknologi CSA saat ini merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan oleh Program SIMURP (Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project) yang berada di Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
“Pemanfaatan CSA dimaksudkan untuk meningkatkan kuantitas pertanaman, pendapatan petani dan mengurangi emisi gas rumah kaca, dan diharapkan dengan adanya kegiatan ini kesejahteraan petani berserta keluarganya dapat meningkat”, papar Bustanul.
Kemudian Bustanul juga mendorong kepada penyuluh pertanian agar melakukan pengawalan dan pendampingan kepada petani dalam pemanfaatan pupuk organik melalui kegiatan Sekolah Lapang Pupuk Organik. Hal ini dilakukan agar dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia untuk memperbaiki struktur tanah, dan mengantisipasi kelangkaan dan harga pupuk kimia.
“Bustanul menambahkan bahwa Peran Penyuluh Pertanian juga sebagai Formulator. Penyuluh pertanian harus dapat memformulasikan program di wilayah kerjanya, sebagai inovator, berwawasan agribisnis dan cara berbisnis serta mampu mendesiminasikan hasil-hasil inovasi teknologi dan materi informasi yang modern dan mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan dengan peneliti stakeholder lainnya di wilayah kerja masing-masing sehingga permasalahan di lapangan dapat di pecahkan dengan baik.
2 Komentar