Ini Respon Sandi Uno Saat Didesak Mundur dari Gerindra

JAKARTA- Ini respon Sandi Uno saat didesak mundur dari Gerindra. Pria bernama lengkap Sandiaga Salahudin Uno ini mengatakan dirinya sangat menghormati Prabowo Subianto.

Sandiaga Uno atau akrab disapa Sandi Uno yang kini menjabat Menparekraf ini menjawab desakan untuk mundur dari sejumlah kader partai Gerindra. Dirinya dianggap telah bermanuver ingin jadi capres PPP.

Sandi Uno menegaskan dirinya sangat menghormati Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Karena itu dirinya tak akan gegabah cepat mengambil keputusan.

Sandi Uno mengatakan dirinya kini tengah fokus menjalankan tugasnya sebagai Menparekraf. Ia berusaha kerja keras membangkitkan kembali pariwisata Indonesia yang sempat terpuruk karena pandemi.

“Seperti yang sudah saya sampaikan bahwa sebagai kader Gerindra, saya sangat menghormati dan mengikuti arahan dari Ketua Umum Bapak Jenderal Prabowo, dan beliau menegaskan saya untuk fokus pada tugas di kementerian,” kata Sandiaga kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2022).

Sandi Uno lantas berbicara mengenai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangkitkan lagi perekonomian masyarakat. Sandi mengatakan pemerintah harus hadir menampung aspirasi masyarakat dan mencarikan solusinya.

Selain itu, Sandiaga juga berbicara mengenai dinamika politik yang terjadi saat ini. Dia ingin segala sesuatunya tetap dalam bingkai persahabatan dan kebersamaan.

Baca Juga:   Survei Terakhir, Suara Prabowo Dibawah Ganjar dan Anies

“Tentunya kita harus bergandengan tangan untuk memastikan kontestasi di 2024 ini menjadi demokrasi yang sejuk, teduh, dan bersahabat,” ujar Sandiaga.

Sebagai kader Gerindra, Sandiaga juga mengaku kerap berdiskusi dengan Prabowo tentang keadaan ekonomi terkini. Namun pembicaraan disebut tak membahas khusus tentang politik.

“Kita tidak berbicara spesifik mengenai maslah politik tapi bagaimana membangun bangsa bersama,” ujar Sandiaga.

Sebelumnya usulan pemecatan Sandiaga diungkap politikus Gerindra Arief Poyuono. Dia menyebut Sandiaga Uno sebagai pengkhianat di Gerindra dan harus dipecat partai karena ingin jadi capres PPP.

Hal itu disampaikan Poyuono dalam diskusi Adu Perspektif dengan tema ‘Siasat 2024: Dari Berkuda hingga Upaya Kudeta’ yang tayang di detikcom, Rabu (7/9/2022).

Awalnya diskusi membahas terkait pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond J Mahesa yang menilai Ketua DPP PDIP Puan Maharani bermimpi jika Ketum Gerindra Prabowo Subianto akan jadi cawapres pendamping Puan.

Poyuono kemudian memberikan pandangannya mengenai pernyataan Desmond itu. Dia menilai Desmond adalah kader yang taat karena berpegang teguh pada hasil rapat pimpinan nasional Gerindra yang memutuskan Prabowo sebagai capres.

“Kalau aku melihatnya apa? Kalau aku melihatnya Desmond ini seorang kader yang taat, yang patuh. Artinya mengamankan hasil Rapimnas bahwa calon presiden dari Gerindra itu hanya Prabowo. Karena ketika itu sudah diputuskan dalam Rapim masih ada kader yang balelo, kader yang penghianat seperti Sandiaga, ingin jadi capres lewat PPP,” tutur Poyuono.

Baca Juga:   Wow... Ongkos Haji 2024 Sebesar Rp 105 juta

Poyuono mengatakan Sandiaga sebagai pengkhianat karena telah menyatakan bersedia menjadi capres dari PPP. Dia menyebut Sandiaga politikus yang tak punya etika.

“Kan jelas di Jogja kan dia sudah deklarasi. Ini Sandiaga bisa kita sebut politisi yang tidak punya etika. Memang harus saya katakan dia pengkhianat dan pecundang di partai,” kata dia.

“Dia mencalonkan diri jadi capres dan siap dicalonkan oleh PPP. Setelah dia ngomong di Jogja PPP Munaslub di Banten, ada apa ini?” imbuhnya.(SW)