JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Penyuluhan Pertanian terus berupaya untuk melakukan penguatan fungsi penyuluhan pertanian untuk mendukung peningkatkan pencapaian pangan nasional. Penguatan fungsi penyuluhan pertanian tersebut dilakukan dengan penguatan sinergi hubungan kerja antara pusat, provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penyuluh pertanian merupakan garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas pertanian. Penyuluh juga memiliki peran dalam mewujudkan swasembada pangan dan penerapan teknologi pertanian modern.
“Penyuluh itu pendamping petani, sumber informasi petani. Jadi, jika penyuluh kebanyakan di kota daripada di desa maka rusak ini karena penyuluh harusnya di desa membimbing petani, penyuluh adalah komunikator, penyuluh itu integrator, penyuluh adalah motivator, penyuluh adalah organisator, penyuluh adalah dinamisator. Ini terus saya pantau,” ujar Syahrul.
Senada dengan hal tersebut Kepala Pusat Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, pihaknya terus berupaya memastikan penyuluh mendukung program-program Kementan.
“Penyuluh itu adalah sahabatnya petani. Sosok yang turut berperan dalam kesuksesan dan peningkatan produktivitas pertanian. Penyuluh harus selalu meningkatkan pengetahuan untuk memastikan produksi tidak terganggu,” ujar Dedi.
Sementara itu Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh), Bustanul Arifin Caya melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sumba Tengah dalam rangka Pemberdayaan Kelembagaan Petani dan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) pada Kamis (24/11).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Tengah, Penyuluh Pertanian, Koordinator Penyelenggaraan Penyuluhan Pertankan, Koordinator BPP lingkup Kabupaten Sumba Tengah, Pengurus Gapoktan Bersama lingkup Kabupaten Sumba Tengah dan Alumni Polbangtan Malang.
Pada arahannya, Bustanul mengajak penyuluh pertanian untuk terus meningkatkan kompetensinya untuk memaksimalkan peran dan fungsi penyuluhan pertanian.
“Penyuluh pertanian sebagai garda terdepan harus bisa mengupgrade kemampuan dan ilmunya agar bisa mendampingi petani untuk melakukan transformasi dari kelembagaan petani menjadi KEP dengan jejaring kemitraan yang lebih kuat,” ungkap Bustanul.
Bustanul juga menghimbau alumni polbangtan malang yang hadir dan mengikuti program magang di lokasi food estate Sumba Tengah agar dapat membantu mendampingi penyuluh dan petani di lokasi tersebut.
Kabupaten Sumba Tengah merupakan lokasi strategis yang mendapatkan perhatian khusus oleh Menteri Pertanian karena memiliki potensi yang luar biasa.
Kapusluh berharap Kelembagaan Petani dan KEP di food estate terus didorong agar mampu mengintegrasikan dari hulu hingga hilir dan menghasilkan output berupa olahan pertanian, sehingga mampu meningkatkan nilai jual dan pendapatan bagi petani.
Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Tengah mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Presiden dan Menteri Pertanian karena berkat adanya food Eetate yang berbasis korporasi petani, Kabupaten Sumba Tengah dapat menyokong beras sebagai bahan pangan untuk kabupaten sekitar.
“Penyuluh harus tetap semangat dan kreatif ditengah keterbatasan. Lakukan penyuluhan dan pendampingan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan hingga tuntas,” imbuh Bustanul memberikan motivasi kepada penyuluh pertanian diakhir kegiatan. (NF)