Lukas Enembe juga meminta hakim untuk mengeluarkan perintah penahanan dengan penempatan pemohon, ada rumah/rumah sakit dan atau penahanan kota dengan segala akibat hukumnya.

Selain itu, hakim juga diminta memerintahkan KPK untuk mengeluarkan Lukas Enembe dari tahanan.

Ngotot Berobat ke Singapura dan Tolak Minum Obat

Selama dalam rutan, Lukas Enembe menolak minum obat yang diberikan oleh dokter dari KPK. Sang kuasa hukum menerima surat pernyataan Lukas Enembe yang menolak minum obat dari KPK sejak 19 Maret 2023 lalu.

Dalam surat itu, Lukas Enembe juga minta menjalani perawatan di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Dia menganggap dokter Singapura sangat paham dan mengerti tentang sakit yang dideritanya. Lukas Enembe protes karena ditempatkan di rutan KPK karena sebagai orang yang sakit, dia harusnya mendapat perawatan di rumah sakit bukan ditahan.

Sejauh ini KPK dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai penyakit Lukas Enembe masih dapat ditangani di dalam negeri. KPK pun terus memantau kondisi Lukas Enembe hingga 4 kali dalam sehari dan memastikannya agar minum seluruh obat yang diberikan dokter.