Menurut mereka, ini adalah kunci untuk mendukung upaya pencegahan dan intervensi dini. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan kuesioner laporan diri tentang masalah psikologis dan perilaku seperti depresi, kecemasan, self-harm, dan kurangnya perhatian.

Mereka juga memperhatikan faktor-faktor seperti kesehatan ibu selama kehamilan, perundungan, dan kondisi psikologis pengasuh. Penelitian ini melibatkan 3.171 remaja dan 2.344 pasangan remaja dan pengasuh yang berpartisipasi dalam penelitian.

Selama penelitian, anak-anak diperiksa pada usia 10, 12, 14, dan 16 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami psikopatologi remaja yang beragam dan dinamis.

Sebagai informasi, pada tahun lalu di Jepang, 514 remaja dan anak-anak berusia 18 tahun ke bawah secara tragis kehilangan nyawa karena bunuh diri. Angka ini merupakan angka tertinggi pada kelompok usia ini sejak pencatatan dimulai pada tahun 1978.

Para pejabat berspekulasi bahwa permasalahan yang berkaitan dengan sekolah, hubungan pribadi dan keluarga yang sulit, serta dampak pandemi yang berkepanjangan mungkin berkontribusi pada tingginya jumlah kematian.