kabarfaktual.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, angkat bicara menanggapi kembali mencuatnya isu mafia sepak bola di tengah ketatnya persaingan Liga 1 Indonesia musim 2024–2025 yang kini memasuki tiga pekan terakhir. Dalam atmosfer persaingan yang semakin sengit, sorotan publik kembali tertuju pada integritas kompetisi sepak bola Tanah Air.

Erick menegaskan bahwa PSSI telah mengambil sejumlah langkah konkret untuk memperbaiki sistem kompetisi nasional, termasuk penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) untuk pertama kalinya secara resmi di Liga 1.

“Pertama kali kita menggunakan sistem VAR dan kita dari PSSI mengharapkan sistem ini juga berlaku di Liga 2,” kata Erick dalam rekaman suara yang diterima media, Rabu (7/5). “Saya tidak mau bicara soal masa lalu, tapi paling tidak sekarang kita punya perbaikan dalam perwasitan, sistem VAR, dan pengelolaan pertandingan yang lebih baik,” lanjutnya.

Erick juga mengajak publik untuk menghargai pencapaian klub-klub yang telah berjuang sepanjang musim ini. Ia secara khusus mengucapkan selamat kepada Persib Bandung yang dinobatkan sebagai juara Liga 1 musim 2024–2025. “Kalau masih ada yang mempertanyakan, menurut saya ini yang sudah terbaik. Kita harus apresiasi Liga dan hormati semua tim yang sudah berprestasi,” ucapnya.

Terkait dengan rumor keterlibatan pihak tertentu dalam pengaturan pertandingan, Erick menegaskan bahwa PSSI tidak memiliki konflik kepentingan, dan proses kompetisi berjalan secara adil. Ia bahkan mencontohkan bahwa klub milik keponakannya, Nusantara United, terdegradasi ke Liga 3, termasuk klub milik anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, yang juga turun kasta.

“Kalau ada isu match fixing, selama ada bukti hitam di atas putih, pasti akan kami tindak. Tapi kalau cuma asumsi, itu sulit. Kami sudah membuktikan bahwa tidak ada campur tangan seperti itu,” tegas Erick.

Isu mengenai mafia bola kembali ramai diperbincangkan setelah Andre Rosiade, penasihat Semen Padang FC, menyuarakan kecurigaannya lewat media sosial. Ia menuding ada “operator mafia” di tubuh PSSI, menyebut inisial JN dan P sebagai pihak yang diduga merusak integritas sepak bola nasional, dan meminta agar Erick serta Arya Sinulingga segera bertindak.

Menanggapi tudingan itu, Erick bersikap terbuka dan menekankan pentingnya etika serta bukti sebelum membuat tuduhan. “Kalau memang ada, ya buktikan. Jangan asal menuduh. Tapi saya yakin semua tim, termasuk Semen Padang yang menang tiga kali, bermain dengan sungguh-sungguh. Saya juga yakin Pak Andre tidak menyogok, timnya menang kok,” ujarnya.

Erick Thohir menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa PSSI terbuka terhadap kritik dan saran sebagai bagian dari proses demokratisasi dan perbaikan sepak bola nasional. “Kritik dan saran itu lumrah. Yang penting, kita terus mendorong sepak bola Indonesia jadi lebih sehat,” pungkasnya.