kabarfaktual.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN), Bahlil Lahadalia, berencana meningkatkan konsumsi listrik masyarakat Indonesia menjadi 6.300 kWh per kapita. Langkah ini dinilai penting untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen.
“Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, konsumsi listrik per kapita akan kita dorong hingga 6.300 kWh,” ungkap Bahlil dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Senin (2/12/2024).
Menurut Bahlil, konsumsi listrik saat ini yang berada di kisaran 5.000-5.300 kWh per kapita hanya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di bawah 6 persen. Oleh karena itu, peningkatan konsumsi listrik menjadi prioritas untuk menghindari potensi krisis energi di tengah pertumbuhan ekonomi.
Tren Konsumsi Listrik Meningkat
Data Kementerian ESDM mencatat, tren konsumsi listrik per kapita Indonesia terus mengalami peningkatan sejak 2017. Pada 2023, konsumsi listrik per kapita tercatat mencapai 1.285 kWh, naik dari 1.173 kWh pada 2022.
Untuk 2024, konsumsi listrik ditargetkan mencapai 1.408 kWh per kapita, seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi masyarakat.
Bahlil optimistis, dengan langkah ini, Indonesia dapat mendukung target ekonomi ambisius yang telah ditetapkan, sembari menjaga ketersediaan energi yang memadai.