Menteri ESDM Arifin Tasrif: Hengkangnya BASF dan Eramet dari Proyek Nikel Sonic Bay Bukan Masalah Besar

Menteri ESDM: Hengkangnya BASF dan Eramet Bukan Masalah
Menteri ESDM: Hengkangnya BASF dan Eramet Bukan Masalah

kabarfaktual.com. Jakarta, 28 Juni – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan tanggapannya terkait hengkangnya dua raksasa Eropa, BASF dan Eramet, dari rencana investasi di proyek pemurnian nikel Sonic Bay di Maluku Utara. Menurut Arifin, hal tersebut tidak menjadi masalah besar karena masih banyak investor lain yang tertarik untuk berinvestasi dalam proyek tersebut.

“Ya kalau mundur, ya kita cari yang lain. Masih banyak yang lain yang mau,” ujarnya di Gedung Migas, Jumat (28/6).

Menteri ESDM Arifin menduga bahwa keputusan BASF untuk keluar dari Indonesia disebabkan oleh kemungkinan mereka sudah menemukan pemasok baru untuk cadangan nikel mereka. “Dia (BASF) tuh dan dalam dikatakan dia bisa mendapatkan pengamanan suplai, dia memutuskan untuk nggak masuk ke Indonesia, mungkin dia sudah di tempat lain. Tapi kita nggak taulah alasan di baliknya apa,”Menteri ESDM jelasnya.

Sebelumnya, kedua perusahaan tersebut berencana untuk berinvestasi dalam Proyek Sonic Bay di Kawasan Industri Teluk Weda, Maluku Utara. BASF dan Eramet sudah mengantongi legalitas usaha atas nama PT Eramet Halmahera Nikel (PT EHN) untuk menggarap proyek senilai USD 2,4 miliar atau setara Rp 42,66 triliun (asumsi kurs Rp 15.408 per dolar AS) itu. Proyek ini berupa pembangunan pabrik pemurnian nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) yang menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitates (MHP).

Baca Juga:   Dalami Korupsi ESDM, KPK Periksa Dirjen Minerba

BASF, perusahaan kimia terbesar di dunia asal Jerman, sedang berekspansi ke seluruh dunia, terutama ke Asia. Pada 2002-2005, mereka menginvestasikan 5,6 miliar euro atau sekitar Rp 98,30 triliun (asumsi kurs Rp 17.554 per euro) di Asia untuk pabriknya di Nanjing dan Shanghai, China serta Mangalore di India. Sementara Eramet adalah perusahaan pertambangan dan metalurgi multinasional Prancis yang memproduksi logam non-ferrous dan turunannya, nikel dan paduan superalloy, serta baja khusus berkinerja tinggi.

Dengan hengkangnya BASF dan Eramet, Menteri Arifin Tasrif tetap optimis bahwa proyek Sonic Bay akan tetap berjalan sesuai rencana dengan dukungan dari investor-investor baru yang tertarik untuk mengambil alih proyek tersebut.