kabarfaktual.com – Mohammad Yamin dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama sebagai perumus utama Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak persatuan bangsa. Selain terlibat aktif dalam gerakan pemuda, Yamin juga diakui sebagai sastrawan pelopor yang membawa inovasi ke dalam perkembangan sastra Indonesia.
Profil Singkat Mohammad Yamin
Lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat, pada 23 Agustus 1903, Yamin adalah sosok yang beruntung mendapat pendidikan tinggi di masa penjajahan Belanda. Ia belajar di berbagai institusi, mulai dari Hollands Inlands School (HIS) di Palembang hingga Recht Hogeschool (RHS) di Jakarta, di mana ia meraih gelar Meester in de Rechten (Sarjana Hukum) pada 1932.
Pada 1934, Yamin menikahi Raden Ajeng Sundari Mertoatmodjo dari Kadilangu, Demak, dan memiliki seorang putra, Dang Rahadian Sinayangsih Yamin. Di masa mudanya, Yamin aktif di berbagai organisasi pemuda seperti Jong Sumatranen Bond dan Kongres Pemuda II tahun 1928.
Pelopor Soneta dan Karya Sastra Patriotik
Sebagai sastrawan, Yamin dikenal sebagai pelopor soneta dalam sastra modern Indonesia. Karyanya memadukan sastra Barat dengan elemen budaya lokal, menciptakan gaya unik yang sering mengangkat tema nasionalisme. Salah satu karyanya yang terkenal, Indonesia Tumpah Darahku (1928), mencerminkan kecintaannya pada tanah air dan diterbitkan bersamaan dengan Kongres Pemuda.
Selain puisi, Yamin juga menulis karya sejarah seperti Ken Arok dan Ken Dedes (1943), Gadjah Mada (1946), dan Pangeran Diponegoro (1950), yang memperlihatkan wawasan dan kebanggaannya terhadap sejarah Nusantara.
Peran Penting dalam Sumpah Pemuda
Peran Yamin dalam Kongres Pemuda II sangat berpengaruh. Ia bertindak sebagai sekretaris kongres dan berperan merumuskan ikrar Sumpah Pemuda pada 27-28 Oktober 1928. Yamin, dengan penuh keberanian, mengemukakan gagasan tentang satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia, meskipun kegiatan mereka diawasi ketat oleh pemerintah kolonial Belanda.
Menurut Majalah Tempo (2002), Yamin menyusun rancangan Sumpah Pemuda saat Mr. Sunario berpidato pada sesi terakhir kongres. Peran Yamin dalam Kongres Pemuda II memperkuat tekad persatuan bangsa dan memberikan landasan kokoh bagi pergerakan menuju kemerdekaan Indonesia.
Warisan dan Dedikasi untuk Bangsa
Mohammad Yamin dikenang sebagai tokoh yang berdedikasi bagi kemajuan Indonesia. Dari sastrawan hingga negarawan, ia berperan penting dalam pembentukan identitas nasional. Warisannya, baik dalam bidang sastra maupun perjuangan nasional, terus dihargai hingga kini sebagai inspirasi bagi generasi mendatang.