“Di sisi lain, memang berkembangnya objek wisata baru ini juga dibutuhkan masyarakat. Tapi ketika memang ada hal-hal yang mungkin ada sedikit benturan dengan kearifan lokal,” tutur Heri.

Heri meyakini polemik yang timbul tak disengaja. Dia pun berharap ada titik temu untuk masalah ini.

“Artinya mungkin itu tidak disengaja, saya kira juga ini masih bisa dikomunikasikan. Bisa dicarikan titik temu atau bisa mungkin diluruskan,” tambah dia.

Diberitakan sebelumnya, pihak pengelola wisata di Puncak, Bogor, Jawa Barat, menyebutkan tidak akan membongkar patung Dewi Kencana. Mereka masih menunggu hasil pertemuan dengan ulama dan MUI pekan depan.

“Sementara seperti itu dulu, nggak dibongkar. Iya, nanti ada pertemuan kembali dengan ulama, MUI, dan tokoh lainnya,” kata juru bicara Pakis Hills, Jatnika, hari ini.

Dia berharap dalam pertemuan tersebut ada kesepakatan. Dia menyampaikan pertemuan rencananya dilakukan pada Selasa (30/4).

“Mungkin dari pertemuan itu akan ada kesepakatan, akan seperti apa, nanti diberitahukan. Pertemuannya pekan depan insyaallah hari Selasa,” jelas Jatnika.