“Masyarakat juga harus tahu berapa personel yang membawa gas air mata, berapa gas air mata yang digunakan dan berapa gas air mata yang tersisa yang tidak digunakan,” tutur dia.
“Ini menjadi penting, karena ini juga merupakan satu hal yang harus dijelaskan kepada publik dan ke depan juga harus menjadi bahan evaluasi bahwa setiap tugas yang diberikan harus dapat dipertanggungjawabkan termasuk akuntabilitasnya kepada publik. Itu soal perbedaan jumlah gas air mata,” ujar Taufik.
Taufik berharap tragedi Kanjuruhan ini menjadi bahan pembenahan Polri. Dia juga meminta penanganan tragedi ini dilakukan secara komprehensif.
“Peristiwa tragedi Kanjuruhan ini harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembenahan Polri dan upaya mengembalikan kepercayaan publik kepada Polri. Karena peristiwa Kanjuruhan ini pun juga berkontribusi untuk membuat, atau berkurangnya (kepercayaan) publik kepada Polri,” tutur Taufik.
“Karena itu penanganan tragedi Kanjuruhan ini harus dilakukan secara komprehensif, terbuka, transparan dan akuntabel,” imbuhnya.
1 Komentar