“Kondisi kesehatan mata, kalau melihat sesuatu yang terang seperti cahaya, itu kadang gampang kering jadi keluar netes air mata. Kadang kalau mau fokus ke objek susah. Kalau fokusnya itu dilihatin lama,” kata Ken.
Penganiayaan kepada Ken Admiral terjadi sekitar lima bulan lalu. Namun, Ken merasa efek sakitnya masih dirasakannya saat ini.
“Kayak bibir dalam pecah. Makan, rahang bengkak jadi susah nguyah. Leher ke kanan kiri, itu kan habis dipijak-pijak, jadi bengkak. Jadi kalau mau lihat ke kanan dan kiri harus pelan pelan,” ungkap Ken.
Kakak dari Ken, Dinda Safay juga bercerita mengenai kondisi adiknya setelah aksi penganiayaan yang terjadi pada Desember 2022 yang lalu. Dinda menyebut Ken harus dibopong saat berjalan.
“Hancur ya (kondisi Ken). Jalan dibopong. Terus dia enggak bisa melihat. Lehernya bengkak. Pelipisnya robek mendapat enam jahitan,” kata Dinda Safay.(SW)
1 Komentar