kabarfaktual – Harapan dunia untuk melihat berakhirnya perang Rusia-Ukraina kembali terpukul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan tidak menghadiri langsung pembicaraan damai dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang dijadwalkan berlangsung di Istanbul, Turkiye, pada Kamis (15/5/2025).
Keputusan Putin tersebut memicu kekecewaan mendalam, terutama dari pihak Ukraina. Presiden Zelensky sebelumnya telah menunjukkan sikap terbuka dan menyatakan kesediaannya untuk duduk bersama Putin dalam upaya mengakhiri konflik yang telah menelan ribuan nyawa dan memporakporandakan kedua negara.
“Saya tidak ingin memperpanjang pertumpahan darah ini. Saatnya bicara damai,” tulis Zelensky di akun media sosialnya.
Namun, Zelensky menegaskan bahwa ia hanya akan melakukan perundingan langsung dengan Putin, dan menolak bertemu dengan delegasi Rusia.
“Presiden Zelensky tidak akan menemui perwakilan Rusia mana pun di Istanbul, kecuali Putin sendiri,” tegas Mykhailo Podolyak, penasihat utama Zelensky.
Pernyataan lebih lanjut datang dari Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, yang menyebut absennya Putin sebagai “sinyal terakhir” bahwa Moskow tidak memiliki niat tulus untuk mengakhiri agresi militernya.
Sementara itu, Kremlin mengumumkan bahwa mereka akan tetap mengirimkan delegasi resmi untuk menghadiri perundingan. Delegasi tersebut dipimpin oleh Vladimir Medinsky, penasihat presiden yang sebelumnya terlibat dalam negosiasi pada awal invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022.
Delegasi juga akan diperkuat oleh tokoh-tokoh senior lain, antara lain:
-
Alexander Fomin, Wakil Menteri Pertahanan Rusia
-
Igor Kostyukov, Kepala Direktorat Intelijen Militer GRU
-
Mikhail Galuzin, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Ukraina mengenai kemungkinan melanjutkan dialog dengan kehadiran delegasi, bukan pemimpin tertinggi Rusia secara langsung.
Tinggalkan Balasan