Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa semua itu diperburuk oleh urbanisasi yang cepat, petani yang menua, perubahan pola makan dan sistem mata pencaharian, penipisan sumber daya alam dan krisis perubahan iklim jangka panjang.
“Oleh karena itu, penting untuk melanjutkan upaya kita untuk menjembatani kesenjangan yang mempengaruhi kinerja pertanian yang kurang baik di banyak negara,” katanya di hadapan peserta dari sejumlah stakeholders, termasuk delegasi negara-negara anggota G20, negara-negara undangan, organisasi internasional, dan pelaku usaha pertanian serta petani milenial dari seluruh dunia yang hadir secara online.
Dedi Nursyamsi pun mengucap selamat datang atas kehadiran Gubernur Bali I Wayan Koster dan Dirjen Badan Pangan Dunia [FAO] Qu Dongyu.
Dia pun mengurai tentang tiga acara utama Global Forum yakni Dialog Tingkat Menteri dilanjutkan dengan Sesi Panel I yang membahas ‘Pemanfaatan Pertanian Digital dan Revitalisasi Peran Perempuan dan Pemuda Menuju Kewirausahaan Pertanian’.
Dilanjutkan Sesi Panel II membahas ‘Berbagi Perspektif dan Inisiatif Saat Ini untuk Meningkatkan Partisipasi dan Kapasitas Perempuan dan Pemuda dalam Implementasi Pertanian Digital’.(**)
2 Komentar