Kendari, sebuah kota yang terletak di pesisir Teluk Kendari di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia, memiliki sejarah yang kaya dan berwarna. Nama “Kendari” sendiri berasal dari bahasa Tolaki, suku asli yang mendiami wilayah ini, yang mengandung makna “tempat untuk menukik”, mengacu pada kegiatan tradisional masyarakat Tolaki dalam menyelam di perairan sekitar.

Perjalanan panjang Kota Kendari dimulai dari sebuah desa kecil di tepi pantai, yang mulai berkembang pesat pada awal abad ke-20. Peran Belanda dalam membangun pelabuhan di Kendari pada tahun 1924 menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan populasi kota ini.

Pada tanggal 2 Oktober 1957, Kendari secara resmi dinyatakan sebagai sebuah kotamadya yang terpisah dari Kabupaten Kendari. Ini menandai awal dari perjalanan Kota Kendari sebagai pusat pemerintahan di Sulawesi Tenggara.

Sejak itu, Kendari terus mengalami pertumbuhan yang pesat, baik dari segi infrastruktur maupun perekonomian. Pembangunan jaringan transportasi, pendidikan, dan layanan kesehatan menjadi prioritas dalam memajukan kota ini.