“Katanya, ‘Kalau kamu nggak punya duit, dipukul saja’. Yang bicara sebelah saya,” ujar Khaidar.

Khaidar juga mengaku dipukul pada bagian wajahnya. Namun dia mengaku tidak mengetahui siapa yang memukul karena matanya ditutup dengan kaus saat peristiwa terjadi pada Agustus lalu.

“Nggak paham siapa yang mukul, nggak kenal, yang jelas ada yang mukul, pertama dipukul, mengepal, itu orang yang kiri lebih dulu mukul. Ditonjok di muka,” kata Khaidar.

Oditur lantas mempertanyakan sikap Khaidar saat mendapatkan pukulan. Khaidar mengaku tidak berani melawan.

“Sakit?” kata oditur.

“Sakit,” jawab Khaidar.

“Nangis?” tanya oditur.

“Nggak,” jawab Khaidar.

“Berapa lama dipukuli?” tanya oditur.

“Sekitar 3 menit,” ujar Khaidar.

Dia mengaku hanya bisa menahan sakit. Khaidar khawatir dirinya bakal dipukuli lebih parah jika melawan.

“Apa yang Saksi lakukan? Membela diri?” tanya oditur.

“Saya cuma ‘Aduh’ doang, takutnya lebih parah lagi kalau saya berontak,” ujar Khaidar.

Selain itu, Khaidar mengaku dicambuk. Dia mengaku dicambuk dengan kabel.