Tingkatkan Partisipasi Milenial dalam Pertanian, Kementan Gelar Kuliah Umum

Pertanian Modern
Irjen Kementan, Dr. Jan Samuel Maringka saat menghadiri kuliah umum di Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa pada Senin (06/03/23). (Sumber: Humas Polbangtan Gowa)

Gowa – Kementerian Pertanian mendorong kalangan muda mengembangkan pertanian modern untuk meningkatkan daya saing kebutuhan pangan. Peningkatan mutu sumberdaya manusia (SDM) Pertanian, terutama generasi milenial dan zilenial merupakan salah satu target utama Kementerian Pertanian. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung terwujudnya Indonesia Mandiri Pangan 2045

Pada kesempatan lain Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan bahwa seluruh program yang dirancang untuk penguatan kapasitas SDM tak lepas dari peran penting sektor pertanian. “Kalau mau pertanian memenuhi kesejahteraan masyarakatnya, maka pertanian harus maju, mandiri dan modern serta menggunakan riset sains dan teknologi,” kata SYL.

Mendukung Program Kementerian Pertanian dalam peningkatan SDM kaum milenial, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementan Dr. Jan Samuel Maringka menyampaikan dihadapan mahasiswa Polbangtan Gowa tentang pentingnya kaum muda sebagai agen perubahan di bidang pertanian.

Menurutnya kaum milenial Harus mampu menularkan teknologi pertanian yang lebih efektif kepada masyarakat dan mengajarkan pengembangan pertanian modern yang memiliki daya saing kebutuhan pasar global

“Saya yakin, lulusan Polbangtan mampu menjadi wirausahawan muda di bidang pertanian. Mampu menciptkan peluang-peluang bisnis dibidang pertanian, dan memberi manfaat serta berkat bagi masyarakat dimana mereka tinggal,” katanya di sela-sela memberikan kuliah umum di Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa pada Senin (06/03/23).

Baca Juga:   Membangun Potensi Wirausaha, Pemuda Pedesaan Dimagangkan Kementan di Bintang Farm Gowa

Lebih lanjut, Irjen Kementan berharap para mahasasiswa Polbangtan Gowa dapat menerapkan modernisasi pertanian dalam menjawab persaingan pasar pangan global.

“Arus barang seperti produk pertanian akan semakin leluasa masuk Indonesia seiring berlakunya pasar bebas. Ini merupakan ancaman yang harus dijawab dengan memperbaiki tata kelola dan pemanfaatan teknologi pertanian. Itulah yang harus menjadi pemikiran mahasiswa dan lulusan Polbangtan Gowa” lanjut dia.

Lulusan Polbangtan Gowa, lanjut Jan Maringka, harus memiliki kontribusi  dalam rangka  peningkatan jumlah produksi untuk kecukupan pangan nasional, dan meningkatkan efisiensi biaya produksi sehingga produk pertanian memiliki daya saing harga.

Pada saat yang sama, Direktur Polbangtan Gowa Dr. Detia Tri Yunandar, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Inspektur Jenderal ke Polbangtan Gowa.

“Saya beserta civitas Polbangtan Gowa mengucapkan selamat datang di Kampus I Polbangtan Gowa dan berterima kasih serta memberi penghargaan yang setinggi-tingginya karena telah memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Polbangtan Gowa” ucapnya.

“Meskipun Polbangtan Gowa tidak memiliki prodi perkebunan. Namun, statuta Polbangtan Gowa menetapkan tanaman kakao merupakan komoditas perkebunan yang unggulan dan saat ini TEFA Perkebunan kakao sudah dikembangkan dari hulu ke hilir” lanjutnya.

Baca Juga:   Polbangtan Kementan Lirik Peluang Usaha Kakao di Kabupaten Bone

Kuliah umum dihadiri oleh Direktur Polbangtan Gowa,Kepala BBPP Batangkaluku, Sekretaris Inspektorat Jenderal; Inspektur II; Inspektur III, Inspektur IV dan Inspektur Investigasi serta seluruh mahasiswa Polbangtan.

Setelah memberikan kuliah umum Irjen beserta rombongan didampingi Direktur Polbangtan Gowa, melakukan penanaman pohon Coppeng atau Anggur Bugis dan tanaman Kesambi atau Bado secara simbolis di lahan Polbangtan Gowa. Tanaman tersebut merupakan salah satu komoditas khas dari Sulawesi Selatan.

Kegiatan kunjungan, kuliah umum dan penanaman pohon tersebut merupakan upaya dukungan inspektorat jenderal dalam menggelorakan semangat Jaga Pangan Jaga Masa Depan kepada kalangan milineal untuk wujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045.