Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono mengatakan peristiwa penembakan terjadi pada Sabtu (15/4), sekitar pukul 16.30 WIT. Saat itu, Pratu Arifin bersama anggota Satgas lainnya tengah mendekati lokasi penyanderaan pilot Susi Air.

“Dari Satgas uji mencoba untuk menyisir mendekati posisi dari para penyandera,” kata Julius di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4).

KKB kemudian melakukan penyerangan terhadap mereka. Akibatnya, Pratu Arifin gugur tertembak hingga terjatuh ke jurang sedalam 15 meter.

“Kemudian ada serangan dari mereka. Satu terjatuh di kedalaman 15 meter,” ujarnya.

Melihat hal tersebut, prajurit yang lain pun berupaya untuk mengevakuasi Pratu Arifin. Namun, para prajurit dihujani tembakan. Julius menyebutkan hingga kini pihaknya masih mendalami kondisi terkini prajurit yang ada.

“Dan ketika mencoba untuk menolong mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman,” jelasnya.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberikan arahan tegas setelah Pratu Miftahul Arifin gugur ditembak KKB dalam proses pencarian pilot Susi Air Capt Philip Mark Merthens. Yudo mengatakan agar prajuritnya tak ragu mengambil tindakan.