Gejala cacar monyet juga kerap diawali dengan ruam di permukaan kulit. Ruam tersebut kemudian diikuti dengan bintil-bintil yang lalu menjadi lenting dan bernanah.
“95 persen manifestasi ada di wajah terutama. Jadi sangat mudah dikenali, kemudian di telapak tangan dan kaki 75 persen. Mukosa, misalnya di area mulut, area genital, area mata, itu 70 persen. Di alat kelamin itu tidak terlalu banyak 30 persen saja. Kemudian di selaput lendir mata 20 persen,” kata dr Hanny.
Banyak informasi menyebut cacar monyet sebenarnya tidak mematikan, relatif ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya. Sejauh ini baru ada beberapa kasus kematian di luar Afrika yang memang endemis untuk penyakit ini.
Meski demikian, bukan berarti penyakit ini bisa diremehkan. Terlebih, virus penyebab cacar monyet relatif mudah menular melalui kontak fisik dengan lesi di permukaan kulit.
Pada orang-orang yang daya tahan tubuh baik, umumnya tidak terlalu berat tetapi pada saat orang tersebut mempunyai daya tahan tubuh lemah dapat terjadi komplikasi,” jelas dr Hanny.(SW)
Tinggalkan Balasan