JAKARTA – PT Jasa Marga mencatat ada sebanyak 1,3 juta kendaraan meninggalkan Jabodetabek pada masa mudik hari raya Idul Fitri 1444 H tahun ini. Angka tersebut merupakan akumulasi dari data kendaraan yang keluar dari empat gerbang tol utama.
“Mencatat sebanyak 1.350.682 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 sampai dengan H-1. Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier atau Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa), dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung),” tulis keterangan resmi PT Jasa Marga, Sabtu (22/4/2023).
Jumlah yang mudik tersebut meningkat 3% dari Lebaran tahun 2022 yang mencapai 1.311.893 kendaraan. Sementara jika dibandingkan dengan lalu lintas normal, volume kendaraan naik meningkat 41,25%.
Dari jumlah yang ada, mayoritas sebanyak 790.346 kendaraan atau 58,5% menuju arah timur (Trans Jawa dan Bandung), 322.263 kendaraan atau 23,9% menuju arah barat (Merak), dan 238.073 kendaraan atau 17,6% menuju arah selatan (Puncak).
Berikut ini rincian distribusi lalu lintas yang ada:
1. Arah Timur (Trans Jawa dan Bandung)
– Lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 557.387 kendaraan.
– Lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 232.959 kendaraan.
Dengan demikian, total kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 790.346 kendaraan atau meningkat sebesar 93,61% dari lalin normal.
2. Arah Barat (Merak)
Jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 322.263 kendaraan atau meningkat sebesar 2,05% dari lalu lintas normal.
3. Arah Selatan (Puncak)
Jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 238.073 kendaraan atau meningkat sebesar 2,51% dari lalu lintas normal.
Berdasarkan prediksi Kementerian Perhubungan, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 24-25 April. Jasa Marga mengimbau masyarakat untuk menggeser waktu perjalanan ke 26-30 April untuk menghindari penumpukan kendaraan saat puncak arus balik.
“Hindari perjalanan di waktu yang diprediksi menjadi puncak arus balik yang diprediksi jatuh pada Senin-Selasa, 24-25 April 2023, untuk menghindari penumpukan kendaraan. Hindari juga perjalanan di waktu favorit, seperti pagi dan malam hari,” jelasnya.(SW)